TEMPO.CO, Jakarta - Pemandangan tak biasa muncul pagi ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, serta didampingi Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee Erick Thohir meninjau bagian dalam stadion.
Pada pukul 08.20 pagi, para pejabat itu datang dan melihat-lihat konstruksi bangunan yang tengah dikebut pekerjaan renovasinya untuk dapat digunakan dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 tersebut. Rombongan juga mencoba menjejakkan kakinya di rumput lapangan bola.
Baca: Asian Games, Renovasi Stadion Gelora Bung Karno Capai 82 Persen
"Ini bagus sekali," kata Sri Mulyani sembari menyentuh rumput hijau di tengah lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis, 23 November 2017. Ia juga sempat menendang bola beberapa kali di lapangan tersebut.
Menteri Basuki juga tak mau kalah. Di tengah lapangan ia menendang bola beberapa kali ke gawang. Salah satu tendangan bola sempat tak tertahan oleh seorang staf Kementerian PUPR yang menjadi keeper dan akhirnya malah membuahkan gol.
Rombongan juga sempat membahas persiapan pembukaan Asian Games 2018. Salah satunya tentang lampu yang dibutuhkan untuk memeriahkan pesta pembukaan.
Menurut Sri Mulyani, pembangunan sarana dan prasana olahraga ini sangat impresif. Dia berharap pembangunannya bisa selesai tepat waktu dan berkualitas.
Sebelumnya Menteri Basuki pernah mengingatkan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung Asian Games 18 ini harus dilakukan secara rapi dan berkualitas. “Misalnya kualitas kursi stadion, rumput dan lintasan atletik harus sesuai standar,” katanya awal Agustus lalu.
Penandatanganan kontrak pembangunan dan renovasi ini dilakukan pada 18 Mei 2017 dan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2017. Pekerjaan penataan kawasan GBK terbagi menjadi dua paket pekerjaan, yaitu paket Zona 1 dan Zona 2.
Untuk paket pekerjaan Zona 1 ditangani oleh PT Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 253,8 miliar. Paket pekerjaan Zona 2 ditangani oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 323 miliar.
DANANG FIRMANTO