TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan pasokan listrik dan bahan bakar minyak di wilayah Bali tak terganggu meski Gunung Agung meletus. Pihaknya melakukan persiapan sejak Gunung Agung berstatus awas.
"Pasokan BBM dan listrik tidak masalah, karena PLN sudah siap dari beberapa waktu lalu. Setelah diumumkan status yang siaga sebelumnya, lalu awas dan kembali ke siaga, PLN sudah siap, pasokan BBM (juga) tidak ada masalah," kata Jonan dalam siaran tertulis, Selasa, 21 November 2017.
Gunung Agung meletus pada Selasa, 21 November 2017, pukul 17.05 Wita. Jonan meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah.
Read: Minister: Fuel Supplies Unaffected by Mount Agung Eruption
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Agung. “Memang tidak besar, erupsinya mencapai 700 meter. Kami menyarankan masyarakat tetap tenang, ikut arahan pemerintah. Kementerian ESDM bekerja sama dengan Provinsi Bali dan BNPB. BNPB juga sudah memberitahukan kepada masyarakat apa yang harus dilakukan di sekitar Gunung Agung," ujar Jonan.
Masyarakat di sekitar Gunung Agung, serta pendaki, pengunjung, dan wisatawan direkomendasikan tidak berada di sekitar zona bahaya. Area yang termasuk zona bahaya berada sekitar enam kilometer dari kawah Puncak Gunung Agung, juga perluasan sektoral ke arah utara--timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 7,5 kilometer.
Ihwal adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) pada manusia, diharapkan seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di sekitar Gunung Agung dan di Pulau Bali, segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut serta pelindung mata.