TEMPO, Makassar - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama refinancing kredit pemilikan rumah (KPR) dengan tiga bank pembangunan daerah (BPD), yakni BPD Bali, Bank Sumut, dan Bank Sumsel Babel.
Dalam tiga kerja sama tersebut, SMF mengalirkan pembiayaan ke sektor perumahan senilai Rp 156 miliar kepada Bank Sumut, Rp 150 miliar kepada Bank Sumsel Babel, dan Rp 32 miliar kepada BPD Bali.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan, penandatanganan ini merupakan komitmen SMF mendukung program satu juta rumah melalui penyaluran pinjaman untuk perluasan jangkauan pembiayaan rumah di seluruh Indonesia.
“SMF telah menunjukkan langkah sigapnya merespons peningkatan demand akan kebutuhan rumah yang layak huni, serta dukungannya terhadap program satu juta rumah yang memerlukan dana yang besar,” kata Ananta di Makassar, Selasa, 21 November 2017.
Simak: BTN Luncurkan 2.126 Rumah Murah
Kerja sama ini merupakan bagian dari rangkaian acara gathering BPD yang diselenggarakan SMF, bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), dan Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
Ananta mengatakan peran bank pembangunan daerah sangat sentral dalam meningkatkan perekonomian daerah, yang secara simultan akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk itu, guna meningkatkan kemampuan masyarakat memiliki rumah dan menyukseskan program satu juta rumah, diperlukan fasilitas KPR yang terjangkau dan mudah diakses.
Tingginya kebutuhan akan perumahan merupakan pangsa pasar yang besar bagi BPD, khususnya dalam memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan hunian yang layak, utamanya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
BPD dapat mengoptimalkan potensi pembiayaan di wilayah kerjanya masing-masing. Dalam hal tersebut, SMF akan terus memberikan dukungannya melalui program peningkatan kapasitas penyaluran KPR untuk mendorong BPD yang belum menjalankan bisnis KPR atau yang masih tergolong rendah dalam penyaluran KPR.
“Kami optimistis dengan adanya sinergi yang kuat agar program sejuta rumah pemerintah dapat tercapai dan memberikan kontribusi luar biasa bagi perekonomian Indonesia,” tutur Ananta.
Dengan demikian, diharapkan program pembiayaan SMF dapat meningkatkan volume penerbitan KPR, terutama untuk MBR.
Melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan, sejak awal berdirinya, SMF telah mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR sampai dengan 31 Oktober 2017 secara kumulatif mencapai Rp 32,67 triliun, terdiri atas sekuritisasi Rp 8,15 triliun dan penyaluran pinjaman Rp 24,51 triliun.
SMF telah melaksanakan 11 kali sekuritisasi dengan nilai Rp 8,15 triliun dan penerbitan surat utang sebanyak 29 kali dengan total Rp 19,22 triliun.
YOHANES SEO