TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan menguat hari ini. Menurut Reza pergerakan rupiah yang hanya melemah tipis, diharapkan dapat kembali menemukan momentum reboundnya seiring minimnya sentimen negatif dari dalam negeri.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada support 13.540 dan resisten 13.509," kata Reza Priyambada, Selasa, 21 November 2017.
Simak: Darmin: Rupiah Paling Terbelakang di ASEAN
Reza menilai, kenaikan rupiah akan semakin teralisasi ditambah dengan laju dolar Amerika Serikat yang masih cenderung melemah, di mana seharusnya dapat memberikan sentimen positif pada rupiah.
"Namun demikian, tetap cermati berbagai sentimen yang ada di mana dapat berimbas pada melemahnya kembali rupiah," ujar Reza.
Situs resmi Bank Indonesia kurs rupiah terhadap dolar AS tercatat Rp 13.529 pada Senin, 21 November 2017. Reza melihat eskipun laju dolar AS cenderung kembali melemah setelah terimbangi dengan berbalik naiknya EUR, seiring berita politik dukungan beberapa partai koalisi Perdana Menteri petahana Jerman saat ini, Angela Merkel.
"Dari dalam negeri, survei Pemantauan Harga Bank Indonesia pada pekan kedua November 2017 menyebutkan bahwa inflasi bulanan sebesar 0,18 persen, atau menunjukkan sedikit peningkatan dibanding pekan pertama yang sebesar 0,14 persen," kata Reza.
Reza menilai kondisi secara tidak langsung berimbas pada melemahnya laju rupiah jelang akhir sesi karena dibarengi dengan pernyataan BI bahwa inflasi tahunan pada tahun 2017 akan berada di perkiraan bawah sasaran inflasi 3 sampai dengan 5 persen, yakni 3 sampai dengan 3,5 persen sehingga pelaku pasar mengasumsikan pertumbuhan masih di bawah harapan.
HENDARTYO HANGGI