TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Tito Karnavian mengatakan pemerintah membutuhkan dana dari investor untuk berinvestasi. Dia mengatakan investor tak perlu ragu berinvestasi pada tahun depan.
"Saya meyakinkan kepada masyarakat, kepada investor, untuk jangan ragu. Semua orang di seluruh dunia lagi mencoba untuk berinvestasi ke Asia Tenggara ini. Indonesia salah satu market terbesar," ujarnya
Menurut Tito, saat ini, Indonesia masuk G20, dan berbagai survei telah menunjukkan Indonesia berada di16 besar. Bahkan, kata Tito, ada survei yang menyatakan di nomor sembilan. "Di 2035 diperkirakan nomor lima dan pada 2045 ditargetkan menjadi nomor empat dunia," katanya.
Tito menuturkan, jika Indonesia menjadi kekuatan ekonomi nomor lima pada 2035, artinya kelas menengah akan membesar. "Jika kelas menengah besar, negara kita akan kuat karena kelas menengah memiliki daya kritis yang rasional," ucapnya.
Pemerintah, kata Tito, tidak bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen hanya dengan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Indonesia memerlukan dana mencapai Rp 5.000 triliun.
"Kita butuh Rp 5.000 triliun, Rp 3.000 triliun dari dalam dan luar negeri, kalau bisa dari dalam negeri lebih bagus," ucapnya saat ditemui di Galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 20 November 2017.
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati total belanja negara tahun depan Rp 2.220,657 triliun. Total belanja yang dialokasikan untuk pemerintah pusat Rp 1.454,494 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa Rp 766,162 triliun.