INFO JABAR - Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Deddy Mizwar mengajak masyarakat melestarikan angklung agar alat musik asli Jawa Barat itu tetap diakui dunia. "Sudah tujuh tahun angklung menjadi warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh UNESCO. Ini akan dicabut andaikata kegiatan angklung tidak berkembang di masyarakat. Karena itu kita selalu ingatkan dengan kegiatan Angklung's Day," ujar Deddy Mizwar usai membuka peringatan Angklung's Day di Gedung Sate Bandung, Minggu, 19 November 2017.
Perayaan Hari Angklung Sedunia itu terlihat berlangsung meriah. Lebih dari 6.000 orang memainkan angklung di halaman depan Gedung Sate Bandung. ‘Pesta’ angklung itu hasil kolaborasi Saung Angklung Udjo, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Wagub menegaskan angklung perlu dilestarikan, dijaga, dipelihara, dan diregenerasikan ke seantero nusantara. Ia menyebut, di era ekonomi kreatif saat ini angklung memiliki nilai jual sebagai seni pertunjukan. Angklung dapat menjadi atraksi bernilai ekonomis yang dapat memajukan wisata nasional. "Angklung punya potensi besar pada era industri kreatif saat ini. Bila dikembangkan angklung akan bernilai ekonomi," ucapnya.
Angklung, kata Wagub, juga mengajarkan kesatuan dan kebersamaan. Angklung akan meriah ketika dimainkan lebih dari satu orang, karena satu angklung memiliki satu nada. “Filosofinya, ketika sekolompok orang bersatu bersama-sama maka akan tercapai cita-cita yang diinginkan,” katanya. (*)