TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dianugerahi Distinguished Honorary Fellow oleh Asean Federation Engineering Organization (AFEO) atau organisasi insinyur di Asean pada Konferensi AFEO di Bangkok, Thailand, Sabtu, 18 November 2017. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Chairman AFEO Thanes Weerasiri kepada Menperin dengan disaksikan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Hermanto Dardak.
“Sebagai insinyur selama lebih dari 30 tahun, saya merasa bersyukur atas penghargaan ini dan berterima kasih atas dukungan semua pihak selama ini sehingga saya bisa terus berkontribusi kepada dunia keinsinyuran, terutama di ASEAN,” kata Airlangga sesuai keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu, 19 November 2017.
Menurutnya, tantangan sebagai insinyur adalah harus memahami perkembangan di dunia saat ini, seperti mulainya era revolusi industri keempat. “Di mana revolusi ini dirasakan di seluruh dunia dan diperbincangkan di antara para insinyur,” ujarnya.
Industry 4.0, menurut dia, merupakan isu penting. Pasalnya, lembaga dunia seperti World Economic Forum dan The United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) serta negara maju dan berkembang berupaya untuk membuat kebijakan dalam meghadapi jalannya revolusi industri tersebut.
Dia melihat negara-negara kini berupaya menyesuaikan sektor manufakturnya. Para insinyur, mulai dari Amerika Serikat, Eropa hingga Asia, serta pendidikan engineering semakin dirasa vital untuk mendukung kemajuan sektor manufaktur.
Berdasarkan pengamatan Airlangga Hartarto, negara-negara ASEAN mulai fokus membangun pendidikan dan pelatihan vokasi serta mengembangkan universitas sebagai sebuah pusat unggulan untuk menciptakan inovasi di sektor manufaktur. Hal ini diyakini akan mendorong peningkatan pada daya saing negara dan pertumbuhan perekonomian sehingga mampu membawa dampak kepada kesejahteraan masyarakat.
“Kami meyakini ASEAN pada dekade selanjutnya dapat menjadi wilayah yang memimpin menjadi future of production, dengan basis internet of everything sabagai infrastruktur utamanya,” kata dia. "Sehingga akan terjadi lompatan kuantum dalam perkembangan di kawasan ini."
Untuk mendukung transformasi tersebut, Airlangga menyampaikan, AFEO mempunyai peran kunci sebagai think tank untuk ASEAN yang memberikan peta jalan bagi persiapan menghadapi Industry 4.0. “Bahkan, persiapan untuk 5th revolution, di mana smart city menjadi poin utama,” ujarnya.
Airlangga Hartarto lantas memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada AFEO yang memberi dirinya penghargaan. “Hidup sebagai insinyur merupakan proses terus menerus dan profesi seumur hidup. Penghargaan ini memotivasi saya untuk memberikan kontribusi selanjutnya bagi dunia engineering di ASEAN,” kata dia.