TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas, Reza Priyambada, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada pekan depan akan menguat. "Diperkirakan laju rupiah akan berada pada rentang support 13.560 dan resisten 13.510," kata Reza, Minggu, 19 November 2017.
Reza menilai kenaikan pada rupiah diharapkan dapat kembali terjadi pada pekan depan seiring dengan masih adanya sentimen positif, terutama dari pergerakan dolar Amerika yang kembali melemah.
Adanya beberapa sentimen positif dari dalam negeri juga diperkirakan akan menguatkan rupiah. "Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat menghalangi potensi penguatan lanjutan pada rupiah, terutama dari imbas rilis data-data ekonomi di pekan depan," ujar Reza.
Berdasarkan situs Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berada pada Rp 13.517 pada Jumat, 17 November 2017. Reza melihat pergerakan nilai tukar rupiah di pekan kemarin kembali terapresiasi setelah sempat melemah.
Pergerakan positif turut didukung sentimen positif dari kenaikan surplus neraca perdagangan dan tetapnya suku bunga acuan seiring dengan masih akomodatifnya suku bunga untuk kondisi ekonomi saat ini.
Di sisi lain, pergerakan dolar Amerika yang melemah akibat internal ekonomi dan politik Amerika cukup membantu kembali terapresiasinya rupiah.
"Adapun nilai tukar rupiah menguat 0,037 persen atau lebih tinggi daripada pekan sebelumnya yang melemah sebesar 0,26 persen," ucap Reza.