TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan oleh Direktur Prasarana Perkeretaapian, Zamrides, perkembangan pembangunan Kereta Bandara Soekarno-Hatta kini sudah mencapai 94 persen.
Zamrides, dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis, 16 November 2017, mengatakan secara keseluruhan pekerjaan pembangunan Kereta Bandara Soekarno-Hatta terdiri dari pengadaan lahan, pengadaan wesel, pengadaan bantalan, pengadaan rel, pekerjaan Sipil (track, jembatan dan stasiun), pekerjaan Listrik Aliran Atas (LAA), pekerjaan telekomunikasi dan pekerjaan persinyalan. "Pengadaan lahan, wesel, bantalan dan rel sudah mencapai 100 persen," katanya.
Pekerjaan sipil sudah mencapai 87 persen, LAA 66 persen, telekomunikasi 75 persen dan persinyalan mencapai 81 persen.
Baca: 25 November, Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diuji Coba untuk Umum
Untuk mengejar kesiapan pengoperasian Kereta Bandara yang akan dilaksanakan ujicoba pada minggu ke-4 November 2017, Zamrides mengatakan saat ini sedang dilakukan percepatan pekerjaan timbunan yang masih tersisa sepanjang 250 meter dengan ketinggian delapan meter yang ditargetkan selesai pada Kamis, 16 November 2017, kemarin.
Setelah pekerjaan timbunan selesai, tahap pekerjaan akan dilanjutkan dengan pekerjaan badan jalan, yaitu pekerjaan ballast dan sub ballast, pekerjan track, serta pemasangan Listrik Aliran Atas (LAA) dan sistem persinyalan.
Zamrides mengungkapkan, untuk mendukung operasional Kereta Bandara dan memberikan kenyamanan kepada calon penumpang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang memperoleh penugasan untuk pelaksanaan pembangunan jalur kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta, juga melakukan pengembangan di tiga stasiun yang akan dilewati, yaitu Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, dan Stasiun Batuceper.
Beberapa fasilitas yang akan disediakan di setiap stasiun tersebut, yaitu ticketing counter, tapping gate, eskalator/travellator, elevator, area komersil, toilet dan mushola.
ANTARA