TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengoperasikan rangkaian kereta api baru yang dipesan dari PT Industri Kereta Api (Inka) pada angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 jika sudah mendapat kepastian jumlah rangkaian yang akan dikirim.
Pejabat Yang Melaksanakan Tugas (PYMT) Direktur Komersial dan Teknologi Informasi PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bambang Eko Martono, mengatakan pihaknya telah mendapat jadwal penerimaan kereta baru dari PT Industri Kereta Api. Namun, jumlah rangkaian kereta baru yang akan diterima masih belum pasti.
“Ada [jadwal pengiriman rangkaian kereta baru], tetapi jumlahnya belum pasti,” ungkapnya di Jakarta pada Selasa, 14 November 2017.
Bambang menambahkan PT KAI belum berani menjual tiket rangkaian kereta api baru sebagai kereta tambahan pada masa angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 apabila belum ada kepastian.
Baca: Tiket Kereta Natal dan Tahun Baru Diburu Konsumen
Perusahaan, lanjutnya, akan menjual tiket rangkaian kereta baru yang dipesan dari Inka begitu rangkaian kereta dikirim. “Kalau belum pasti, ya enggak berani jual. Begitu rangkaian dikirim, baru kita jual.”
Saat ini, jumlah tiket kereta api telah terjual sekitar 29 persen. Jadi, masih terdapat sekitar 71 persen tiket kereta api pada masa angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 yang belum terjual.
Bambang mengungkapkan tiket kereta api yang paling banyak terjual pada masa angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 adalah pada 22 Desember 2017. Meskipun begitu, ketersediaan tiket pada tanggal tersebut masih ada.
Senior Manager Humas, Protokoler, dan PKBL PT Industri Kereta Api, Cholik M. Zamzam, mengatakan pihaknya akan mengirim rangkaian kereta api baru pesanan PT KAI sampai akhir tahun ini. Terkait dengan waktu pasti pengiriman rangkaian kereta kelas eksekutif dan ekonomi tersebut, Cholik tidak menjawabnya.