TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,55 persen atau 33,160 poin di level 5.988,290. IHSG terpantau bergerak dari level terendah di 5988,292 ke level tertinggi di 6039,297.
Sebagian besar saham sektoral mengalami pelemahan. Sektor keuangan turun sebesar 0,860 persen begitu juga dengan manufaktur yang tergelincir sebesar 0,859 persen.
Baca juga: IHSG Menguat Tipis Pada Penutupan Perdagangan Sesi I
Sebagian besar Indeks Asia mengalami pelemahan. Indeks Nikkei ditutup merah di level 22380,010, turun sebesar 0,98 poin. Begitu juga Indeks Hang Seng yang melemah sebesar 0,10 persen atau 30,060 poin di level 29152,119. Indeks Shanghai mengalami pelemahan sebesar 0,53 persen atau 18,290 poin di level 3429,550.
Sebanyak 212 saham melemah, 126 saham menguat dan 109 saham tidak berubah. Saham Media Nusantara Citra (MNCN) mengalami pelemahan paling besar yakni 12,42 persen dan berada di harga RP 1445 per lembar. Diikuti dengan Sumarecon Agung (SMRA) yang mengalami pelemahan sebesar 70 poin atau 7,11 persen dan berhenti di harga Rp 951 per lembar.
Sedangkan saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah Bumi Resource (BUMI) yakni sebesar 12 persen atau 30 poin di harga Rp 280 per lembar. Diikuti Inti Agri Resource (IIKP) yang mengalami penguatan sebesar 11,88 persen atau 24 poin di harga Rp 226 per lembar.
Analis dari Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pelemahan IHSG lebih disebabkan oleh sentimen dari luar negeri. Nafan mengatakan ada empat faktor eksternal utama yang menjadi penahan laju IHSG.
Menurut Nafan faktor pertama adalah hasil data penjualan ritel dan data industrial production di Tiongkok yang di bawah ekspektasi pasar. Kedua, kebijakan reformasi perpajakan di Amerika Serikat yang hingga saat ini masih belum menunjukkan titik terang.
Faktor ketiga yang menjadi penyebab melemahnya IHSG adalah ekspektasi para pelaku investor bahwa The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin akhir tahun ini.
"Sedangkan faktor yang terakhir adalah krisis di Timur Tengah akibat adanya tensi politik di antara Arab Saudi dan Iran yang sedang meningkat," ujar Nafan tentang penyebab turunnya IHSG.