TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengajukan Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp 3,3 triliun pada 2018 mendatang. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan PSO yang diajukan tahun ini yang sebesar Rp 2,8 triliun.
"Besaran nilai PSO yang kami ajukan untuk tahun depan meningkat secara signifikan dari tahun ini. Tahun depan, kami ajukan PSO sebesar Rp 3,3 triliun," kata Direktur Utama PT TransJakarta, Budi Kaliwono, di Jakarta, Senin, 13 November 2017.
Menurut Budi, nilai PSO yang diajukan untuk tahun depan cukup besar karena akan digunakan untuk menutupi biaya produksi sekaligus biaya operasional Transjakarta.
Baca: Kata Sandi Soal Subsidi OK Otrip untuk TransJakarta Rp 3 Triliun
"Namun tentu saja kenaikan nilai PSO akan diimbangi juga dengan peningkatan layanan melalui perluasan rute serta penambahan jumlah armada bus yang dioperasikan," ujarnya.
Dia menuturkan penambahan nilai PSO itu dilakukan dengan asumsi target penumpang Transjakarta pada tahun depan akan mencapai sebanyak 212 juta orang. Sementara itu, sambung dia, pada tahun ini, jumlah penumpang Transjakarta diperkirakan sebanyak kurang lebih 144 juta-145 juta orang.
"Akan tetapi, untuk tahun depan, nilai PSO lebih besar karena akan ada tambahan pelayanan. Kami akan memperbanyak rute sekaligus menambah jumlah armada bus," tutur Budi.
Dia menambahkan biaya perjalanan untuk setiap penumpang saat ini rata-rata mencapai Rp 11.000. Sedangkan tarif yang dikenakan kepada penumpang hanya Rp 3.500. Sehingga, subsidi yang diberikan mencapai Rp 6.500 per penumpang.
ANTARA