TEMPO.CO, Jakarta - Program Price Lock yang diselenggarakan oleh perusahaan properti Sinar Mas Land mencatat penjualan lebih dari 500 unit properti meliputi rumah, kavling tanah dan apartemen. Program yang diluncurkan 3 Oktober 2017 itu disebut-sebut telah mendapat respons positif dari publik.
CEO Strategic Development & Sevices Sinar Mas Land, Ishak Chandra, menyebutkan, program ini diburu oleh konsumen karena memberi sejumlah kemudahan. ''Yang menarik, konsumen dimungkinkan untuk ’cuti bayar' karena sisa 85 persen baru akan dibayar pada Januari 2020," ujarnya seperti dikutip dari rilis, Ahad, 12 November 2017.
Baca: Penjualan Properti 2017 Tetap Melesat. Apa Penyebabnya?
Ishak menjelaskan, dalam program itu pembayaran uang muka (DP) rumah sebesar 15 persen dari harga rumah bisa dicicil 24 kali selama periode Oktober-Desember 2017. Program Price Lock yang berlangsung pada tanggal 3 Oktober hingga 31 Desember 2017 tersebut juga memungkinkan konsumen yang melakukan pelunasan sebelum Januari 2019, akan mendapat potongan harga tambahan sebesar 5 persen.
Konsumen, kata Ishak, akan diberikan potongan harga langsung untuk program barang ready stock sebesar 20 persen jika memilih pembayaran dengan hard cash atau melalui KPR Ekspres. Konsumen juga diharapkan dapat lebih cepat dalam mengikuti program ini karena pada November 2017, program DP 15 persen hanya dapat dicicil 12 kali dan di bulan Desember DP 15 persen ini bisa dicicil 6 kali.
Untuk barang ready stock, kata Ishak, apabila memilih cara pembayaran secara hard cash atau KPR Ekspres, diskon menjadi 10 persen. Singkat kata, melalui program Price Lock, konsumen berkesempatan memilih program yang sesuai dengan keinginan dan mendapatkan berbagai macam keuntungan.
Dalam menunjang program Price Lock Sinar Mas Land bekerja sama dengan sebelas perusahaan perbankan terbaik di Indonesia yang terdiri dari, PT Bank Central Asia, PT Bank CIMB Niaga Tbk, Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Selain itu bank-bank lain yang terlibat adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank UOB Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank Panin Tbk.