TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meminta pengecekan renovasi stadion renang Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, dilakukan secara detail. Saya minta pengecekan secara detail, bukan pengujian secara acak,” kata dia, dikutip dari siaran pers Biro Komunikasi Publik PUPR, Sabtu, 11 November 2017.
Menteri Basuki sempat menjajal langsung kolam Stadion Renang Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, yang akan digunakan dalam Asian Games XVIII tahun depan. Kehadiran Basuki pada Jumat malam kemarin pun untuk peresmian kecil atau soft launching yang menandai selesainya renovasi stadion renang yang dilakukan sejak Agustus 2016 lalu itu.
Baca: Jelang Asian Games 2018, Renovasi GBK Butuh Rp 2,5 Triliun
Tak sendirian, Basuki menyempatkan diri berenang bersama sejumlah pejabat PUPR. Dia pun meninjau hasil pengerjaan wahana olahraga yang akan mulai digunakan untuk test event pada Februari 2018 itu. “Renovasi ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit sehingga kualitasnya harus dicek. Apabila ada satu saja yang jelek, maka bisa dianggap nanti jelek semua kualitasnya," tuturnya.
Direktorat Jenderal Cipta Karya PUPR merenovasi arena renang GBK menjadi empat kolam, yakni Kolam Utama untuk pertandingan, berukuran 51,20 meter (m) x 25 m x 3 m; Kolam Polo Air berukuran 50 m x 25 m x 3 m; Kolam Loncat Indah seluas 21 m x 25 m x 5 m; serta Kolam Pemanasan berukuran 20 m x 50 m x 1,4-2 m.
Konsep pembangunan Stadion Renang GBK adalah tertutup sebagian. Bagian yang dibiarkan terbuka dapat mencegah terjadinya karat akibat penguapan klorin dari kolam renang, sekaligus untuk mendapat lansekap yang indah. Stadion renang itu juga dilengkapi 8.000 kursi penonton, termasuk tribun teleskopik, ruang pers dan broadcasting, serta ruangan pendukung lainnya.
Bangunan itu merupakan salah satu dari 6 bangunan cagar budaya di GBK. Renovasinya yangb dilaksanakan PT. Waskita Karya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 274 miliar itu dinilai telah memenuhi kaidah-kaidah pelestarian bangunan cagar budaya
Pada Oktober 2017 lalu, wahana olahraga itu sudah diverifikasi oleh Independen Surveyor dan Perwakilan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Hasilnya positif, dimana Stadion Renang GBK dianggap telah memenuhi persyaratan tertinggi dari Federasi Renang Dunia (FINA) dan siap disertifikasi.