TEMPO.CO, Malang - Direktur Mandiri Sekuritas Laksono Widodo memperkirakan akan lebih banyak perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering / IPO)pada semester pertama ketimbang semester kedua tahun depan.
Pasalnya, menjelang tahun politik 2019, perusahaan akan lebih hati-hati dalam mengambil langkah. "Tentu akan ramai di first half untuk menghindari tahun politik. Tetapi kita harapkan pada semester kedua tetap ramai," kata Laksono, Sabtu, 11 November 2017, di Malang.
Laksono juga berharap pasar IPO akan pulih tahun depan. Ia menyebutkan sedikitnya ada sekitar 6 perusahaan besar yang siap menawarkan sahamnya di lantai bursa pada semester pertama tahun 2018.
Keenam perusahaan tersebut di antaranya berasal dari sektor kesehatan, bahan bangunan (building material), dan konsumer. Dari 6 perusahaan itu, sebanyak 3 perusahaan sudah melakukan menandatangani kerja sama dengan Mandiri Sekuritas. "Tahun depan itu, khususnya semester pertama akan ada sekitar 6 perusahaan skala besar, yang revenue-nya besar. Perusahannya bagus-bagus,"
Baca: Sejumlah Anak Usaha BUMN Proses IPO
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir menyebutkan sepanjang tahun ini jumlah perusahaan yang melantai di bursa saham Indonesia memang cukup banyak. Namun demikian, dari sisi jumlahnya relatif kecil.
Mandiri Sekuritas mencatat, jumlah perusahaan yang melakukan emisi saham (rights issue dan IPO) hingga kuartal ketiga tahun 2017 sebanyak 26 perusahaan dengan nilai Rp 19,5 triliun. Adapun penjaminan emisi yang dilakukan oleh Mandiri Sekuritas sebanyak 4 perusahaan dengan total nilai Rp 2,9 triliun.
Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu, jumlah perusahaan yang melakukan emisi saham tahun ini tidak jauh berbeda. Sepanjang 2016, tercatat 31 perusahaan yang melakukan IPO dan rights issue. Namun, bila dilihat dari nilainya, emisi tahun lalu sangat besar, yakni mencapai Rp 78,1 triliun.
Adapun, penjaminan emisi yang dilakukan oleh Mandiri Sekuritas sebanyak 12 perusahaan dengan total nilai Rp 7,6 triliun. "Tahun ini memang equity market-nya yang kurang baik. Namun, kalau dari pangsa pasar, kami tetap memimpin," kata Silvano,
Di sisa tahun ini, Mandiri Sekuritas masih memproses tiga perusahaan yang akan IPO. Ketiga perusahaan tersebut merupakan anak usaha BUMN, yakni PT PP Presisi, PT Wika Gedung, dan PT Jasa Armada Indonesia.