TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang merupakan pulau dengan kadar oksigen tertinggi di dunia, akhirnya menikmati listrik.
"Pada hari Jumat ini, kami berhasil mengoperasikan pembangkit listrik bermesin diesel di Pulau Gili Iyang," kata General Manager PLN Distribusi Jawa Timur Dwi Kusnanto dalam rilisnya, Jumat, 10 November 2017.
Baca juga: Penggolongan Listrik, PLN: Pelanggan Lama Tak Harus Ganti 4400 VA
Gili Iyang, yang sejak 2015 dicanangkan sebagai objek wisata kesehatan, merupakan pulau dengan kadar oksigen tertinggi di dunia yakni 21,5 persen atau lebih tinggi dari kadar oksigen rata-rata sebesar 20 persen.
"Kini penduduk Gili Iyang sudah dapat menikmati listrik PLN," kata Dwi saat meresmikan pengoperasian mesin pembangkit berkapasitas 3x500 kilo Watt yang mampu menyediakan listrik bagi 3.000 rumah di dua desa Pulau Gili Iyang yakni Bancamara dan Banraas.
Ia menjelaskan upaya PLN mengalirkan listrik di pulau terdepan di Jawa Timur itu memiliki tantangan tersendiri.
"Untuk mendaratkan mesin trafo, PLN mesti menghadapi tantangan kondisi alam dan laut di sekitar pulau yang tak memungkinkan kapal merapat dengan stabil," katanya.
Akhirnya, bersama masyarakat setempat, PLN membuat daratan dari tumpukan karung berisi pasir hingga ketinggian mencukupi untuk mendaratkan mesin pembangkit.
"Segala kesulitan dan tantangan ini sirna setelah tiang beton dan trafo berhasil kami dirikan serta terpasangnya jaringan hingga kWh meter ke rumah-rumah warga," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Sumenep A Busyro Karim mengatakan pengaliran listrik tersebut merupakan hari bersejarah bagi warga Gili Iyang.
"Semoga listrik ini membawa keberkahan bagi kita semua dan warga Gili Iyang khususnya, agar dapat semakin mengembangkan potensi pariwisata. Insya Allah, kehidupan warga dan ekonomi di tempat ini akan meningkat menjadi lebih baik," ujarnya.
Pembangunan kelistrikan di Kecamatan Dungkek itu berlokasi antara lain di Desa Bancamara (Dusun Malengngen, Bancamara Barat, Bancamara Timur, Lembana, dan Baneteng Laok) dan Desa Banraas (Dusun Asem, Ra'as Barat, Ra'as Timur, dan Bungkok).
"Saat ini, rasio elektrifikasi Kabupaten Sumenep masih 87,65 persen. Tahun depan kami akan mengalirkan listrik untuk 14 desa tersebar di Pulau Sepanjang, Raas, dan Kangean. Lalu pada 2019, direncanakan Pulau Tonduk, Pulau Gua Gua, Paleyat, Masakambing, Saubi, Sakala, Pagerungan Kecil, dan Sabunten akan terlistriki untuk mewujudkan program Sumenep 100 persen terang," kata Dwi.
ANTARA