TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ancaman pada zaman sekarang tak lagi berupa penjajah, tapi dari berbagai penjuru berupa perdagangan ilegal, korupsi, serta ancaman terhadap ideologi Pancasila. “Namun ancaman-ancaman baru itu juga telah melahirkan pahlawan-pahlawan baru masa kini,” ujarnya saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di lapangan Kementerian Keuangan, Jumat, 10 November 2017.
Baca: Jokowi Pimpin Upacara Hari Pahlawan dan Beri Nama Pesawat
Menurut Sri Mulyani, jajaran pegawai Bea Cukai yang menjaga dan memberantas penyelundupan narkoba dan barang ilegal tanpa kenal takut, lelah, dan kompromi telah menjadi salah satu pahlawan baru negeri ini. Pahlawan masa kini lainnya adalah jajaran pegawai pajak.
Para pegawai pajak yang dimaksud Sri Mulyani adalah yang setia mengumpulkan penerimaan negara untuk membangun Indonesia. Selain itu, pegawai Kementerian Keuangan yang profesional dan penuh integritas mengelola keuangan negara.
“Mereka yang penuh dedikasi dan tidak kompromi serta tidak melakukan korupsi untuk kepentingan sendiri," kata Sri Mulyani. "Merekalah pahlawan kita hari ini."
Sri Mulyani menuturkan peristiwa 72 tahun lalu, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan, meninggalkan pelajaran sejarah penting. Semangat pejuang di Surabaya yang merobek bendera penjajah perlu dicontoh pahlawan masa kini.
“Mereka yang semangat menggunakan ilmu dan kewenangannya semata-mata untuk memperjuangkan kemajuan Indonesia, mengisi cita-cita negara yang adil, makmur, dan bermartabat,” ucap Sri Mulyani.
RIANI SANUSI PUTRI | RR ARIYANI