TEMPO.CO, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk. atau AKR membuka stasiun pengisian bahan bakar kendaraan bermotor (SPBKB) di Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Direktur AKR, Nery Polim, mengatakan, pembukaan SPBKB itu sesuai dengan program pemerintah yang ingin memacu penyediaan lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) satu harga. Artinya, perusahaan tidak hanya menyediakan fasilitas BBM di kota-kota besar, tetapi juga di wilayah tertinggal, terluar, dan terpencil (3T).
"Tujuannya agar masyarakat sekitar dapat menikmati harga BBM sesuai dengan pulau lainnya. Ini juga menjadi salah satu fokus pemerintah memberikan energi berkeadilan melalui BBM satu harga," ujarnya dalam peresmian SPKB 20.3.015 di Ledo, Kalimantan Barat, Rabu, 8 November 2017
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Bengkayang Agustinus Naon, anggota komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Hendry Ahmad, anggota Komisi VII DPR RI Khaterine Angela Oendoen dan Komisaris AKRA I Nyoman Mastra.
Baca: PT AKR Siap Jual 100 Hektar Lahan ke Freeport
Ledo merupakan kecamatan di sebelah utara Pontianak. Jarak tempuhnya dari Ibu Kota Kalimantan Barat itu berkisar 5-6 jam melalui perjalanan darat dengan jarak sekitar 140 kilometer (km).
Ada dua produk BBM yang disediakan SPBKB milik AKR di Ledo, yakni Ron 92 dengan harga Rp 7.950 per liter dan Biosolar dengan harga Rp 5.150 per liter.
Nery berharap keberadaan lembaga penyalur dimanfaatkan benar-benar untuk kebutuhan harian masyarakat, bukan untuk dijual kembali. Pasalnya, jarak ke SPBU terdekat sekitar 20 km, sehingga riskan dimanfaatkan untuk penjual eceran.
Saat ini, AKR sudah mengembangkan 135 SPBKB dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di 72 kabupaten atau kota yang mencakup 12 provinsi. Sampai akhir 2017, AKR berencana membuka 3 SPKB di wilayah 3T. Dua di antaranya berada di Kalimantan Barat, dan 1 lagi Lampung. "Rencananya besok kami juga akan membuka SPBKB di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat," tutur Nery.