TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak masyarakat untuk memakai aplikasi pesan dalam negeri, seperti Pesan Kita dan BlackBerry Messenger atau BBM yang sudah diakuisisi oleh perusahaan Indonesia.
Imbauan tersebut disampaikan Menteri Rudiantara terkait dengan munculnya konten bermuatan pornografi (GIF porno) dengan format graphics interchange format dalam aplikasi WhatsApp.
Baca juga: Pemerintah Tak Akan Blokir Whatsapp
"Kita banyak aplikasi nasional yang memang harus diperbaiki dari sisi kemudahan, kemudian kurang user friendly. Kalau saya pakai aplikasi nasional, seperti BBM dan Pesan Kita," kata Rudiantara seusai menghadiri Kongres Pranata Komputer Indonesia di Kantor BPS Jakarta, Selasa, 8 November 2017.
Rudiantara menjelaskan banyak aplikasi nasional yang bisa digunakan masyarakat meskipun perlu diperbaiki dari segi kemudahan menggunakan tools (user friendly).
Menurut dia, perusahaan aplikasi internasional kadang-kadang tidak memiliki kantor di Indonesia sehingga pemerintah cenderung sulit berkomunikasi terutama jika kasus konten negatif seperti ini terjadi.
Rudiantara mengakui tugas pemerintah adalah melindungi masyarakat agar tidak terpapar berbagai konten negatif, baik asusila, berita bohong (hoax), radikalisme, maupun terorisme.
Namun Rudiantara memastikan pemerintah pun tidak akan memblokir WhatsApp terkait muatan konten negatif ini, namun memblokir Tenor, penyedia GIF.
Keenam domain name system (DNS) Tenor yang sudah diblokir Kemkominfo, yaitu tenor.com, api.tenor.com, blog.tenor.com, qa.tenor.com, media.tenor.com, dan media1.tenor.com.
Namun, upaya yang sesungguhnya mencegah penyebarluasan konten negatif adalah pada masyarakat yang memiliki cukup literasi untuk memilih dan memilah konten yang dikonsumsi.
"Banyak yang masih gagap untuk memilih dan memilah. Akibatnya, pemerintah harus punya kebijakan afirmatif dengan cara block saja dulu, nanti kita lakukan sosialisasi dan literasi," kata dia tentang GIF porno ini.