TEMPO.CO, Jakarta - Rel ganda kereta Bogor-Sukabumi yang akan dibangun pada Desember tahun ini ditargetkan bisa meningkatkan kapasitas angkutan kargo atau barang dari 12 perjalanan per hari menjadi 96 perjalanan per hari.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam diskusi "Merangkai Konektivitas Selatan Jawa" di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 7 November 2017, mengatakan dengan adanya peningkatan kapasitas tersebut akan mendongkrak daya saing.
"Selama ini kereta logistik berebut untuk mengangkut air mineral, nanti tidak lagi karena akan ada banyak perjalanan kereta barang ke sini," katanya.
Menhub mengatakan rel ganda akan memangkas waktu tempuh dari dua jam lebih menjadi 1,5 jam sehingga lebih efisien.
Baca: Menhub: Biaya Proyek Rel Ganda Kereta Sukabumi Rp 1,1 Triliun
"Beban jalan darat sudah sangat berat. Mengapa jembatan timbang itu masih banyak yang melanggar, karena belum adanya moda alternatif yang lebih kompetitif, karenanya kita kembangkan kereta dan kapal Ro-Ro," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ari Setiadi Moerwanto, mengatakan apabila tidak ada lagi pelanggaran di jembatan timbang, maka pihaknya bisa menghemat anggaran untuk perbaikan jalan.
"Kami mendukung apa yang dilakukan Kementerian Perhubungan karena imbasnya berpengaruh pada kami. Kami merasa diuntungkan apabila jembatan timbang ini berjalan sebagaimana mestinya," katanya.
Rel ganda Bogor-Sukabumi juga nantinya akan terhubung ke Cianjur dan Padalarang dengan biaya investasi mencapai Rp 1,1 trilliun dan pembangunannya memakan waktu hingga 2020.
ANTARA