TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai terpilihnya Jerome Powell sebagai Gubernur The Fed yang baru bakal membawa dampak yang baik bagi stabilitas ekonomi dunia. Alasannya, dia memprediksi kebijakan Powell tidak bakal jauh berbeda dari pendahulunya, Janet Yellen.
"Kami meyakini kebijakan The Fed masih akan selaras dengan yang dicanangkan Yellen," kata dia di The Energy Building, Jakarta, Sabtu, 4 November 2017. Menurut Agus, di bawah kepemimpinan Janet Yellen semua pelaku ekonomi khususnya Bank Sentral ataupun Kementerian Keuangan di dunia bisa memahami dan tidak ada shock.
Simak: Bank Indonesia: September 2017 Ada Potensi Deflasi
Yellen akan turun dari jabatannya mulai 2018 mendatang. Pada masa kepemimpinannya, The Fed sudah menaikkan suku bunga-nya sebanyak dua kali di kisaran 1-1,25 persen. Kemungkinan, Bank Sentral AS itu bakal menaikkan lagi tingkat bunganya pada Desember mendatang. "Peluangnya sudah 80 persen."
Dengan begitu, dia melihat perekonomian Negeri Paman Sam bakal terus membaik, bahkan hingga tahun depan. "karena ekonomi Amerika membaik, tahun depan dia bisa naikkan bunga hingga tiga kali," ujarnya.
Selain itu, Agus mengatakan menyambut baik keputusan Presiden Donald Trump itu lantaran dirinya telah mengenal dan memahami rekam jejak dari Gubernur The Fed terpilih itu. Menurut Agus, Powell merupakan sosok yang mumpuni di bidangnya dan bisa berkomunikasi dengan baik.
Jerome Powell menyisihkan kandidat lain seperti Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gary Cohn, ekonom Stanford University John Taylor, mantan Gubernur Fed Kevin Warsh, serta Yellen yang juga masuk nominasi untuk menjabat pada periode kedua.
CAESAR AKBAR