TEMPO.CO, Samarinda - Total E&P Indonesie (Total), selaku pengelola Blok Mahakam, memastikan proses peralihan ke PT Pertamina (Persero) berjalan lancar. Perusahaan pelat merah itu akan memimpin operasional di Blok Mahakam terhitung sejak 1 Januari 2018.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Alhamdulillah proses peralihan lancar," kata Vice President Authorization Coordination, Communication, and External Affairs Total E&P Indonesie Agus Suprijanto kepada Tempo di Samarinda setelah menyerahkan proyek renovasi Taman Tepian Mahakam Samarinda kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Selasa, 31 Oktober 2017.
Baca: Jonan: Alih Kelola Blok Mahakam Jadi Pertaruhan Besar Pertamina
Agus menyebut proses peralihan berjalan lancar dengan berlangsungnya proses penandatanganan yang sudah dilakukan hampir semua karyawan Total. "Agar karyawan bekerja profesional dan masyarakat juga tenang. Supaya Blok Mahakam akan tetap memberikan kontribusi yang semaksimal mungkin sesuai dengan harapan kita semua," katanya.
Meski kontrak Total selaku operator Blok Mahakam sudah hampir habis dan belum ada keputusan jadi tidaknya pengambilalihan pengelolaan blok tersebut, menurut Agus, operasional blok migas tersebut tak terganggu. "Belum (diputuskan)," ujarnya. Sementara itu, untuk nasib karyawan kontrak, Agus menyebut hal itu akan menyesuaikan dengan bisnis operasi di Blok Mahakam.
Media Communication and Relations Support Head Department Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi menjelaskan, saat ini studi terkait dengan kelola saham lanjutan masih sedang berlangsung. "Studi masih berlangsung, untuk keputusannya belum diketahui karena dateline-nya sampai 31 Desember (2017)," tuturnya.
Sedangkan Kepala Urusan Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Kalimantan dan Sulawesi Bambang Arianto menilai belum diputuskannya sikap Total terkait dengan kelola saham lanjutan seusai kontrak habis tidak akan mengganggu operasional Blok Mahakam. "Ya, sepertinya keputusan akan ditetapkan di last minute. Tapi tidak mengganggu operasional, kok," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Rabu, 1 November 2017.