TEMPO.CO, Jakarta - Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Desember 2014, siap diresmikan. Pembangunan bendungan tersebut telah mencapai 98 persen.
"Saya akan laporkan ke Presiden untuk datang meresmikan Bendungan Raknamo ini," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi Bendungan Raknamo, Senin, 30 Oktober 2017.
Baca juga: Menko Luhut Puji Waskita Karya atas Pembangunan Bendungan Raknamo
Luhut mengaku kagum dengan cepatnya pembangunan bendungan tersebut. Hanya dibutuhkan waktu 15 bulan untuk menyelesaikan pembangunan bendungan itu. Rencananya, tujuh bendungan besar dibangun di Nusa Tenggara Timur. "Saya berterima kasih kepada tim yang dengan cepat menyelesaikan proyek pembangunan Bendungan Raknamo tersebut, hanya dalam waktu 15 bulan," ujarnya.
Bendungan Raknamo, yang dibangun di atas lahan seluas 245,39 hektare, mampu menampung 14 juta meter kubik air dan mengairi 1.250 hektare lahan persawahan petani di daerah itu, sehingga bisa ditanam tiga kali dalam setahun.
"Biasanya hanya satu kali panen. Namun, dengan adanya bendungan ini, bisa tiga kali panen dengan hasil mencapai 12 ton per hektare," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Nusa Tenggara Timur Andre Koreh.
Bendungan ini juga bisa mengurangi banjir yang sering melanda daerah itu. "Bendungan Raknamo juga bisa memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas layanan 100 liter per detik," ucap Andre.
Presiden Jokowi, setelah melakukan peletakan batu pertama, pernah berkunjung dan melihat perkembangan pembangunan bendungan tersebut pada 25 Juli 2015.