Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ide Cina One Belt One Road Akan Berdampak ke 4,4 Miliar Orang

image-gnews
Presiden Cina Xi Jinping, disambut dengan tepuk tangan saat hadir dalam pembukaan Kongres Nasional Partai Komunis Cina ke-19 di Balai Besar Rakyat China di Beijing, Cina, 18 Oktober 2017. Xi Jinping mengatakan bahwa China memasuki era baru Sosialisme dengan kekhasan-kekhasan Cina. REUTERS/Jason Lee
Presiden Cina Xi Jinping, disambut dengan tepuk tangan saat hadir dalam pembukaan Kongres Nasional Partai Komunis Cina ke-19 di Balai Besar Rakyat China di Beijing, Cina, 18 Oktober 2017. Xi Jinping mengatakan bahwa China memasuki era baru Sosialisme dengan kekhasan-kekhasan Cina. REUTERS/Jason Lee
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pusat Studi Eropa Universitas Renmin Cina, Wang Yiwei, mengatakan One Belt One Road merupakan inisiatif Cina yang memberikan dampak langsung pada masyarakat di antaranya lewat pembangunan infrastruktur. Menurut Wang, konsep Sabuk Ekonomi Jalur Sutra Abad XXI tersebut berbeda dengan  pembangunan ekonomi Amerika Serikat yang lebih berat ke pasar keuangan.

“Sekitar 4,4 miliar orang akan terkena dampak langsung dari proyek ini,” kata dia dalam diskusi bertajuk Bagaimana Mempromosikan Kebangkitan Asia melalui One Belt One Road di Universitas Renmin Cina, Ahad, 29 Oktober 2017.  

One Belt One Road digagas Presiden Cina Xi Jinping pada September 2013. Inisiatif itu bertujuan membangun jaringan perdagangan dan infrastruktur yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan Afrika di sepanjang rute perdagangan jalur sutra kuno. Jalur sutra kuno muncul sejak 207 sebelum Masehi sebagai rute perdagangan dari Cina ke Eropa.

Menurut Wang, One Belt One Road akan berkontribusi 80 persen pada pertumbuhan global ekonomi. Proyek tersebut akan melibatkan sekitar 56 negara termasuk Indonesia. Tidak hanya proyek infrastruktur untuk transportasi udara, tanah, dan laut, One Belt One Road juga untuk interkonektivitas pipa minyak serta jaringan internet yang menghubungkan Asia dengan Eropa.

Wang mengatakan proyek tersebut akan memperpendek jalur distribusi barang. Warga yang berada di sekitar jalur pun akan merasakan dampaknya. Adapun dana pembangunan One Belt One Road di antaranya dari pinjaman Bank Dunia, Asian Development Bank, dan lainnya.

Wang menganggap konsep One Belt One Road berbeda dengan sistem ekonomi yang diterapkan di Amerika Serikat. Perekonomian Negeri Paman Sam, kata dia, fokus pada dunia pasar modal yang hanya berdampak pada orang-orang kaya. Sedangkan One Belt One Road langsung berdampak pada masyarakat umum.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Executive Vice Dean School of Public Administrastion and Policy Guangjian Xi mengatakan One Belt One Road bakal sangat berpengaruh pada ekonomi Cina pada masa depan. “Partai Komunis Cina punya upaya yang lebih gencar untuk mendorong inisiatif Belt and Road,” kata dia.

Menurut Guangjian, proyek One Belt One Road juga merupakan cara Cina mengurangi kesenjangan desa dan kota. Contohnya pembangunan infrastruktur jalan yang akan membuat distribusi barang makin mudah dan akan memicu pertumbuhan perekonomian di sekitarnya. 

Saat Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road pada Mei lalu, Indonesia menawarkan proyek infrastruktur di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utarauntuk digarap bersama Cina. Di Sumatera Utara, pemerintah menawarkan pembangunan jalan dari Kota Medan hingga Sibolga dan fasilitas Pelabuhan Kuala Tanjung. Adapun di Sulawesi Utara, pemerintah menyodorkan pembangunan jalan, jalur kereta api, pelabuhan dan bandara di Bitung-Manado-Gorontalo. Sedangkan di Kalimantan Utara pemerintah menawarkan proyek energi dan pembangkit listrik di Kalimantan Utara. 

KODRAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penuhi Ekspor ke Tiongkok, Harga Lobster Lampung Naik Menjelang Imlek

8 Februari 2021

Pembudidaya lobster di daerah Tanjung Putus Lampung tengah melakukan panen lobster. ANTARA
Penuhi Ekspor ke Tiongkok, Harga Lobster Lampung Naik Menjelang Imlek

Harga lobster milik pembudidaya lobster di Lampung naik menjadi Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu per kilogram menjelang hari raya Imlek.


Thuisa Talks - Potensi Mahasiswa Indonesia Di Tiongkok

25 Agustus 2020

THUISA (Tsinghua University Indonesian Student Association Beijing Tiongkok) untuk pertamakalinya menggelar webinar dalam rangka merayakan 75 tahun Indonesia Merdeka (22/8).
Thuisa Talks - Potensi Mahasiswa Indonesia Di Tiongkok

THUISA sukses menghadirkan tiga tokoh internasional yang benar-benar menguasai informasi tentang Tiongkok dan Indonesia.


Tenaga Kerja Asing dari Cina Pulang Nonreaktif Covid-19

22 Mei 2020

Ilustrasi tenaga kerja asing. REUTERS/Marko Djurica
Tenaga Kerja Asing dari Cina Pulang Nonreaktif Covid-19

Pada rombongan pertama, para tenaga kerja asing asal Tiongkok menjalani pemeriksaan keimigrasian dengan protokol pencegahan penyebaran COVID-19.


Kontrak Kerja Habis, 190 Tenaga Kerja Asing Tiongkok Pulang

22 Mei 2020

Ilustrasi tenaga kerja asing. REUTERS/Marko Djurica
Kontrak Kerja Habis, 190 Tenaga Kerja Asing Tiongkok Pulang

Direktorat Jenderal Imigrasi menerapkan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dalam pemulangan tenaga kerja asing asal Tiongkok itu.


6 Mahasiswa Banten dari Tiongkok Jalani Karantina Virus Corona

5 Februari 2020

Suasana hari pertama di lokasi observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina di sebuah hanggar di Lanud Raden Sadjad, Natuna dalam foto yang diunggah pada Senin, 3 Februari 2020. Sebanyak 238 WNI menjalani masa karantina selama 14 hari untuk memastikan tidak tertular virus corona. Twitter/@Kemenkes
6 Mahasiswa Banten dari Tiongkok Jalani Karantina Virus Corona

Enam mahasiswa Banten dari Tiongkok jalani karantina virus corona selama 14 hari.


10 Fakta Penting Soal Virus Corona.

28 Januari 2020

Gambar mikroskopik virus Corona Wuhan 2019-nCoV yang dibagikan oleh Pusat Data Mikrobiologi Nasional Cina.[Pusat Data Mikrobiologi Nasional China/Metro.co.uk]
10 Fakta Penting Soal Virus Corona.

Berita-berita soal virus Corona mengegerkan dunia pada beberapa hari terakhir.


Karena Virus Corona, Facebook Larang Pegawai Masuk Kantor

28 Januari 2020

Pekerja membersihkan jalan depan Stasiun Kereta Api Hankou, yang ditutup setelah setelah menyebarnya virus corona di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 23 Januari 2020. China Daily via REUTERS
Karena Virus Corona, Facebook Larang Pegawai Masuk Kantor

Virus Corona membuat Facebook mengambil sejumlah langkah untuk melindungi pegawainya.


Ini Rincian Korban Virus Corona di Seluruh Dunia

28 Januari 2020

data
Ini Rincian Korban Virus Corona di Seluruh Dunia

Tiongkok masih menjadi satu-satunya kawasan dengan korban meninggal virus Corona.


Angka Korban Meninggal Virus Corona Naik Menjadi 106

28 Januari 2020

data
Angka Korban Meninggal Virus Corona Naik Menjadi 106

Penambahan jumlah korban virus Corona berasal dari Tiongkok saja.


2 Strategi Pemerintah Cegah Virus Corona dari Tiongkok

27 Januari 2020

Petugas Karantina Kesehatan mengamati layar monitor alat pendeteksi suhu badan saat memeriksa sejumlah wisatawan asal Cina yang baru mendarat di bandara DEO Kota Sorong, Papua Barat, Ahad, 26 Januari 2020. Otoritas Bandara dan Karantina kesehatan melakukan antisipasi penyebaran virus Corona (nCoV) terhadap WNA asal Cina dengan menyiapkan alat pendeteksi suhu badan. ANTARA/Olha Mulalinda
2 Strategi Pemerintah Cegah Virus Corona dari Tiongkok

Dua strategi pemerintah meliputi penguatan cegah tangkal serta informasi tentang virus Corona.