Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Faisal Basri: Bukan Salah Pajaknya, Targetnya Ketinggian

image-gnews
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri (kiri) saat diskusi rekomendasi penghapusan BBM jenis Premium atau Ron 88, di Jakarta, 27 Desember 2014. ANTARA/Andika Wahyu
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri (kiri) saat diskusi rekomendasi penghapusan BBM jenis Premium atau Ron 88, di Jakarta, 27 Desember 2014. ANTARA/Andika Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengatakan target penerimaan pajak pada 2017 sebesar Rp 1.283,6 triliun terlalu tinggi. "Bukan salah pajaknya, targetnya ketinggian," kata dia saat ditemui di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin, 30 Oktober 2017.

Menurut Faisal, penerimaan pajak terus berkurang setelah beberapa tahun lalu pernah mencapai 96 persen, bahkan pernah 107 persen pada puncak boom commodity. "Namun dua tahun pemerintahan Jokowi melorot menjadi 82 persen. Dan di 2016, realisasi tanpa tax amnesti hanya 74 persen, mungkin terendah sepanjang sejarah," ujarnya.

Baca juga: Penerimaan Pajak Seret, Ini Jurus-Jurus Sri Mulyani

Faisal mengatakan pajak yang paling mudah adalah pajak perdagangan internasional, karena titiknya jelas di Bea dan Cukai. Ia mengatakan ekspor dan impor Indonesia juga turun terhadap produk domestik bruto.

"Dan kita satu-satunya negara yang turun. Ekspor turun dari 29 persen ke 19 persen, impor 24 persen ke 18 persen. Itu terjadi sudah lama dalam 16 tahun terakhir secara konsisten," ucapnya.

Menurut dia, jumlah orang yang bekerja saat ini semakin banyak yang informal yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak atau NPWP.

"Mengingat 70 persen rakyat Indonesia extreme poor, moderate poor, dan vulnerable yang hampir pasti tidak punya NPWP. Kelas menengah dan yang secara ekonomi secure hanya 30 persen. Itu yang feasible dipajakin," tuturnya.

Ia melihat pertumbuhan agak unik, tapi ambisi belanja menggebu. "Semua basisnya turun belanjanya menggebu. Menggebu itu oke. Tahun 2014, infrastruktur naik kenceng, karena ada sumber yang dialihkan dari subsidi BBM. Tapi cuma setahun aja, 2016 sudah tidak ada lagi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Faisal, jika dilihat dari hal tersebut, basisnya harus dari pajak. "Jadi tidak sepenuhnya salah pajak. Tapi ambisinya terlalu menggebu," kata dia.

Ia melanjutkan, saat ini database perpajakan masih lemah. "Unfortunately lingkungan perpajakan juga sedang buruk. Ingin mendorong spending berbasis pajak, tapi lingkungan strategisnya sedang buruk," ujarnya.

Faisal menilai pertumbuhan sedang mengalami perlambatan dari 8 persen, 7 persen, 6 persen, dan sekarang 5 persen. Menurut dia, tax ratio sebetulnya tidak boleh berubah, tapi penerimaan pajak relatif turun padahal seharusnya digenjot.

"Kemudian kita lihat potensi-potensi yang masuk lewat sistem keuangan juga masih lemah. Perbankan hanya menyalurkan kredit 46,7 persen PDB," katanya.

Faisal Basri membandingkan dengan negara-negara lain yang sudah mendekati 200 persen, sedangkan Indonesia masih 40-an persen. "Mudah-mudahan dengan fintech bisa naik mendekati kondisi sebelum krisis 60 persen," ujarnya.

Pada tahun anggaran 2018, pemerintah mentargetkan penerimaan pajak 2018 dipatok Rp 1.609,4 triliun atau tumbuh 9,3 persen dari target APBN 2017.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

3 hari lalu

Foto kolase:  Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. TEMPO/Subekti.
Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

Yusuf Wibisono turut mengkritik menteri Muhadjir Effendy yang mengklaim tidak ada pengaruh bansos terhadap perolehan suara Prabowo - Gibran.


Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

3 hari lalu

(ki-ka) Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

Yusuf Wibisono menilai pendapat ketiga menteri di hadapan majelis hakim MK mengecewakan publik.


Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

5 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.


Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

5 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.


Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

9 hari lalu

Restoran cepat saji Richeese Factory terkenal dengan ayam goreng pedas dengan tambahan saus kejunya. Ini profil pemilik Richeese Factory. Foto: Nabati Group
Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

Dalam rangka semarak Lebaran, Richeese Factory mengeluarkan promo Lebaran Package, sedangkan KFC punya paket KFC Bucket Hampers.


Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

10 hari lalu

Gedung Dirjen Pajak. kemenkeu.go.id
Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.


4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi

15 hari lalu

Faisal Basri menjadi ahli dari pemohon calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) dalam perkara sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 1 April 2024. TIM Hukum Nasional (Amin) menghadirkan 7 ahli dan 11 saksi. TEMPO/Subekti.
4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi

Ekonom senior UI Faisal Basri jadi ahli dalam sidang sengketa Pilpres di MK. Setidaknya ada 4 poin yang ia tegaska,. termasuk politik gentong babi.


Dugaan Korupsi Uang Pajak Rp 8 Miliar, Mantan Direktur Keuangan dan Bendahara RS Haji Adam Malik Medan Ditahan

17 hari lalu

Kejaksaan Negeri Medan menahan mantan Direktur Keuangan RSUP Haji Adam Malik Medan, Mangapul Bakara sebagai tersangka korupsi pengelolaan keuangan negara sebesar Rp8 miliar lebih pada 2018. Foto: TEMPO/Mei Leandha
Dugaan Korupsi Uang Pajak Rp 8 Miliar, Mantan Direktur Keuangan dan Bendahara RS Haji Adam Malik Medan Ditahan

Kejaksaan Negeri Medan menahan dan menetapkan dua mantan pejabat RSUP Adam Malik sebagai tersangka korupsi


Ditjen Pajak Klaim Skema Baru Potongan THR Sudah Sesuai Standar Internasional

18 hari lalu

Ilustarsi uang THR. Dokumentasi Disnaker)
Ditjen Pajak Klaim Skema Baru Potongan THR Sudah Sesuai Standar Internasional

Ditjen Pajak atau DJP mengklaim pengenaan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 dengan skema terbaru telah sesuai dengan standar internasional.


Faisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi

18 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Faisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi

Faisal Basri mengatakan politik gentong babi di Indonesia lewat program bansos. Ekonom senior UI itu juga menyebut sederet nama menteri Jokowi.