TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan populasi dunia akan meningkat hingga 9 miliar pada 2030. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejumlah tantangan akan muncul akibat membeludaknya populasi tersebut.
"Dengan jumlah populasi itu, pemerintah perlu memastikan mereka tinggal dalam lingkungan yang aman dan damai," kata dia dalam Asia-Pacific Food Forum 2017 di Shangri-La Hotel, Jakarta, Senin, 30 Oktober 2017. Pasalnya situasi geopolitik saat ini terus-menerus menimbulkan ketegangan. Bahkan di Asia Timur yang terkenal aman kini menghadapi dampak dari seteru Korea Utara dan Amerika Serikat.
Sri Mulyani menilai, proteksionisme sejumlah negara juga menjadi tantangan di masa depan. Keputusan Amerika menutup diri, menurut dia, membuat negara lain juga mengambil langkah yang sama. "Proteksionisme tidak memberikan dampak baik bagi negara," kata dia.
Tantangan lainnya berupa perkembangan teknologi. Menurut dia, hal yang paling mencemaskan adalah kecepatan perubahannya. Sri Mulyani menuturkan teknologi berkembang dengan sangat cepat hingga dikhawatirkan tak mampu diimbangi pemerintah dalam menentukan kebijakan untuk merespons perubahan tersebut.
Perkembangan teknologi memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi, teknologi mampu meningkatkan produktivitas. Namun ada potensi berkurangnya lapangan pekerjaan bagi manusia, terlebih dengan membeludaknya populasi. "Pemerintah harus memikirkan cara merespons perkembangan ini tanpa tertinggal," katanya.