TEMPO.CO, Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) menjalin kerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dalam memberdayakan ekonomi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan.
Kerja sama ini bertujuan untuk mensinergikan BRI dengan KDEI Taiwan dalam memberikan pelayanan finansial yang komprehensif bagi para TKI selama di Taiwan maupun setelah kembali ke Indonesia.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan antara Direktur Hubungan Kelembagaan BRI, Sis Apik Wijayanto, dengan Kepala KDEI Taipei, Robert James Bintaryo, di Taipei, Taiwan pada Sabtu, 28 Oktober 2017.
“Kerja sama ini merupakan bentuk kepedulian Bank BRI untuk memberikan akses perbankan yang memadai bagi para pahlawan devisa negara,” ungkap Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto, Senin, 30 Oktober 2017.
Baca: Laba Bersih BRI Rp 20,5 Triliun pada Triwulan III 2017
Penyediaan dan pemanfaatan jasa-jasa perbankan bagi pekerja migran di Taiwan diimplementasikan dengan pemberian akses perbankan melalui Kartu Pekerja Indonesia (KPI) yang dimiliki oleh TKI.
Kartu KPI digunakan oleh pekerja Indonesia yang menjadi TKI di Taiwan. Kartu ini juga berfungsi sebagai kartu identitas TKI dan berisi informasi terkait ketenagakerjaan. KPI merupakan kartu identitas pekerja TKI yang dapat berfungsi sebagai kartu untuk mengakses berbagai fasilitas perbankan.
“Kami menambahkan fasilitas perbankan yang terintegrasi dengan KPI agar bisa digunakan sebagai kartu debit BRI dan bisa dimanfaatkan untuk transaksi pengiriman uang valas (remittance). Selain itu, pemegang KPI dapat memanfaatkan kartu KPI sebagai rekening induk pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)," tutur Suprajarto
Untuk mempermudah layanan remitansi Bank BRI di Taiwan dan negara-negara lainnya, Bank BRI menyediakan Layanan BRIfast Remittance. Layanan tersebut didukung kerja sama bilateral antara BRI dan 49 Counterpart Remittance terpilih yang tersebar di berbagai negara dan telah menggunakan aplikasi BRIfast Remittance System.
Baca: BRI Lakukan Stock Split Jadi Rp 50 per Saham
Negara-negara tersebut antara lain Arab Saudi, Hong Kong, Qatar, Singapura, Taiwan, Brunei Darussalam, Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Korea, Malaysia dan Taiwan.
KPI BRI dilengkapi dengan QR code yang dapat diakses untuk kepentingan imigrasi oleh pekerja migran itu sendiri maupun perwakilan pemerintah RI di luar negeri, dalam hal ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), maupun KDEI untuk mengakses data komprehensif TKI melalui aplikasi BRI KPI di Play Store (android).
Dengan KPI BRI, para TKI dapat membuka tabungan Simpedes TKI dengan setoran Rp 10 ribu dan tabungan BritAma TKI dengan setoran awal Rp 20 ribu. Fasilitas tabungan tersebut terintegrasi dengan layanan jaringan Bank BRI di seluruh Indonesia yang hingga triwulan ketiga atau 30 September 2017 telah mencapai 10.660 unit kerja dan 357.679 e-channel.
Hingga September 2017, jumlah transaksi remitansi TKI dari Taiwan ke tanah air yang dilakukan melalui BRI sebanyak 432.876 transaksi dengan nilai Rp 2,7 triliun. Sebelumnya, Bank BRI sudah menandatangani MoU kerja sama dengan KBRI Malaysia terkait KPI bagi TKI pada September 2017.