TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Citilink Indonesia telah mengangkut 9 juta penumpang sepanjang Januari-September 2017.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala N. Mansury mengatakan jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016, yang hanya mengangkut 8,2 juta penumpang.
“Citilink mencatatkan kenaikan penumpang 11,4 persen menjadi 3,4 juta penumpang pada kuartal ketiga tahun ini, dari 3,1 juta penumpang periode yang sama kuartal ketiga tahun lalu,” katanya di kantor Aerofood Catering Services (ACS), Kamis, 26 Oktober 2017.
Baca: Akhir Oktober 2017, Citilink Punya 50 Pesawat
Dia mengatakan, secara keseluruhan, Garuda Indonesia juga berhasil mencapai rata-rata tingkat keterisian penumpang atau seat load factor 75 persen sepanjang Januari-September 2017. Persentase ini meningkat dari sebelumnya 73,4 persen pada periode yang sama pada 2016.
Menurut Pahala, peningkatan pada kuartal ketiga lumrah karena banyaknya waktu liburan, umrah, dan Lebaran, yang ikut mendorong kenaikan tingkat keterisian pesawat.
Meskipun begitu, Pahala optimistis tidak ada penurunan drastis untuk keterisian pesawat pada Oktober-November 2017. Selain itu, load factor akan menguat pada Desember dengan adanya libur Natal dan Tahun Baru.
Pahala menuturkan perusahaan akan melakukan koordinasi dengan anak usahanya, Citilink Indonesia, terkait dengan pembukaan rute-rute baru. Hingga akhir tahun ini, Garuda Indonesia masih akan mendatangkan satu unit pesawat Boeing 737 MAX.