TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas, Reza Priyambada, memperkirakan rupiah masih melemah. Ia memperkirakan rupiah bergerak pada kisaran support 13.601 dan resisten 13.553.
"Belum adanya sentimen positif masih membuka pelemahan pada rupiah, sehingga dikhawatirkan dapat membuat rupiah kembali terdepresiasi," kata Reza Priyambada, Jumat, 27 Oktober 2017.
Simak: Penyebab Rupiah Melemah Menurut Pengamat
Reza mengingatkan untuk tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah.
Situs resmi Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 13.560 pada Kamis, 26 Oktober 2017. Reza menilai belum adanya sentimen positif yang signifikan mampu mengangkat level rupiah membuat pergerakannya cenderung kembali melanjutkan pelemahannya.
Menurut Reza, adanya berita positif dari laju EUR yang menguat sebagai antisipasi dari pertemuan ECB, yang akan kembali membahas masalah program pembelian surat utang, tampaknya tidak berimbas positif pada laju rupiah. Bahkan melemahnya laju USD seiring dengan terapresiasinya EUR dan aksi menahan diri pelaku pasar terhadap kepastian nama pengganti Yellen juga tidak membuat laju rupiah menguat.
"Minimnya sentimen dari dalam negeri dan belum adanya pemicu kenaikan rupiah membuat pelaku pasar lebih memilih masuk mata uang lain yang jelas memiliki tren kenaikan," tutur Reza.
HENDARTYO HANGGI