TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan memanggil maskapai penerbangan Batik Air dan menugaskan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa clear air turbulence (CAT) yang dialami pesawat Batik wilayah udara Sumatera Utara, Selasa lalu. Batik Air jenis Boeing 737-800 NG dengan nomor penerbangan ID6890 Jakarta-Medan itu diketahui sempat terguncang keras.
"Saya akan undang Batik untuk membicarakan apa yang terjadi dan menugaskan Komite Nasional Keselamatan Transportasi memeriksa," kata Budi kepada Tempo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Oktober 2017.
Baca: Batik Air Jakarta-Medan Alami Turbulensi, 2 Orang Cedera
Budi tak menampik bahwa insiden tersebut berdampak pada kondisi psikologis penumpang. Dalam kejadian tersebut, terdapat satu penumpang dan satu awak kabin mengalami cedera. Kedua korban dibawa ke klinik kesehatan setelah pesawat tiba di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. "Pasti kejadian itu melukai dan menekan kita," ucap Budi.
Meski demikian, Budi menekankan bahwa CAT cenderung disebabkan oleh kondisi alam, bukan karena kekeliruan penerbang. "Mau pesawat mana pun kalau lewat (kondisi tersebut) akan bermasalah. Tapi, apa pun itu, kita maknai sebagai peringatan untuk menghindari kejadian itu," tutur mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II tersebut.
Sebelumnya, pelaksana tugas Manajer Hubungan Masyarakat Lion Air Group, Rama Aditya, mengatakan pihaknya menangani pelanggan dan awak kabin Batik Air yang cedera secara maksimal. "Sebagai bentuk jaminan serta pelayanan dalam menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan," tuturnya, Rabu kemarin.
ANTARA | SAHAT SIMATUPANG