TEMPO.CO, Bandung - Direktur Keuangan PT Pindad (Persero) Ahmad Sudarto optimistis penerbitan medium term notes atau MTN perusahaan bakal mendapat respons positif. “Market optimistis, peminatnya ada. Bisa (meraup dana) di atas Rp 1 triliun,” katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 Oktober 2017.
Sudarto menyebutkan penerbitan MTN oleh Pindad saat ini baru sampai proses book building. “Untuk sampai pada transaksi, butuh proses. Tahapan penerbitannya butuh proses. Tapi diawali dengan cek pasar, bagaimana keberminatan pasar."
Baca: PT Pindad Proyeksikan Laba Tahun Ini Rp 70 Miliar
MTN tersebut, ucap Sudarto, tidak akan dipasarkan di pasar modal, tapi ditawarkan terbatas. "Ini bukan obligasi, ditawarkan tidak terbuka. Beda prosesnya,” ujarnya. Soal sekuritas yang membantu persiapan perseroan menerbitkan MTN, Sudarto hanya menyebutkan perusahaan itu adalah badan usaha milik negara.
Pindad menargetkan, akhir tahun ini, proses persiapan penerbitan MTN sudah tuntas. “Selesai itu dalam artian bisa siap dipasarkan atau selesai dalam arti cash-in,” tuturnya.
Sudarto mengatakan dana segar yang terkumpul dari penerbitan MTN itu, antara lain, untuk modal kerja Pindad. “Dananya buat refinancing pembiayaan dan tambahan modal kerja. Modal kerja itu bisa untuk beli material, bahan baku, spare part,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose berujar, perseroan sudah memperoleh penilaian. “Kemarin, PT Pindad sudah (memperoleh) penilaian. Alhamdulillah, dapat level A,” tuturnya.
Menurut Abraham, penerbitan MTN menjadi strategi Pindad untuk mencari pendanaan yang efisien. “Karena bermain di industri pertahanan, kami butuh dukungan keuangan. Selama ini, barang kami masih banyak beli dari luar atau impor. Jadi, mau-tidak mau, kami harus lakukan cost-efficiency, mencari pendanaan dengan bunga rendah,” ucapnya.