INFO MPR - Pindad harus mendapat dukungan politik dan keberpihakan yang kuat karena statusnya sebagai industri strategis. Hal ini disampaikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat berkunjung ke kantor PT Pindad (Persero) di Bandung, bersama jajaran pimpinan MPR lainnya, Rabu, 25 Oktober 2017.
"Kami telah mendengar paparan kemajuan teknologi serta inovasi yang disampaikan Bapak Dirut PT Pindad. Ini harus kita dukung, jangan sampai karena satu dan lain hal kita beli produk impor. Polisinya impor, TNI-nya impor, itu akan mematikan industri strategis kita sendiri," ujar Zulkifli Hasan.
Selain mendengar paparan dari jajaran direksi PT Pindad, Zulkifli dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, E.E. Mangindaan dan Mahyudin juga berkeliling areal pabrik, menyaksikan proses produksi alat-alat berat, komponen senjata dan kendaraan tempur, serta mencoba senjata tempur di lapangan tembak PT Pindad.
"Produksi PT Pindad mampu bersaing. Ini juga berkaitan dengan kedaulatan dan pertahanan negara. TNI, Polri harus jelas berpihak kepada Pindad. Jangan impor, kecuali Pindad belum mampu memproduksi," kata Zulkifli Hasan.
Dirut PT Pindad Abaraham Mose menyambut baik kunjungan pimpinan MPR. Menurutnya, kunjungan ini sabagi dukungan terhadap visi dan misi nasionalisme Indonesia dalam membangun industri pertahanan.
"Kepada pimpinan MPR kami sampaikan perkembangan Pindad dalam mendukung alutsista TNl serta mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri," ujar Abraham.
Menurutnya, berbicara nasionalisme sudah jelas bahwa Pindad memiliki kompetensi yang baik untuk memproduksi alustsista mendukung TNI. "Harapan ke depan, makin besar penggunaan produk dalam negeri dan dukungan pemerintah dalam hal mengembangkan industri pertahanan ini sehingga kita akan betul-betul merealisasikan kemandirian industri pertahanan,” kata Abraham. (*)