TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta operator jalan tol menyediakan gerbang tol khusus untuk angkutan umum, baik barang maupun penumpang, seiring diterapkannya sistem pembayaran nontunai di beberapa gerbang tol guna mengurangi kemacetan lalu lintas.
“Angkutan umum sudah semestinya memperhatikan lead time dalam pelayanan mereka, baik penumpang maupun barang,” ujar Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Organda Ateng Aryono di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2017.
Ateng menjelaskan, saat ini, angkutan umum barang dan penumpang memiliki total waktu perjalanan yang sangat parah akibat kemacetan. Dia berharap gerbang tol khusus angkutan umum barang dan penumpang dapat memperlancar perjalanan angkutan umum. “Gate khusus diharapkan dapat memperlancar salah satu ‘terminal’ sumber hambatan dalam kelancaran perjalanan,” katanya.
Baca: Rupanya, Ini Biang Kemacetan Lalu Lintas Parah Jakarta-Cikampek
Pihaknya juga berharap angkutan umum barang dan penumpang mendapatkan pengawalan, terutama pada jam-jam sibuk, saat jumlah kendaraan sangat banyak, guna memastikan jalur menuju gerbang khusus bisa tetap steril.
Selain itu, Ateng melanjutkan, pihaknya juga menilai para pelaku usaha angkutan umum barang dan penumpang mendapatkan potongan harga khusus untuk perusahaan. Ateng mencontohkan, perusahaan angkutan umum bisa hanya membayar Rp 900 juta dari jumlah saldo uang elektronik yang dibeli senilai Rp 1 miliar. Potongan harga, kata dia, guna meningkatkan gairah para pelaku usaha angkutan umum.
Di luar semua itu, Ateng menambahkan, sudah saatnya pemerintah mengatur kepemilikan kendaraan pribadi karena volume kendaraan yang saat ini sudah sangat banyak merupakan akar masalah kemacetan lalu lintas.