Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fitra Jelaskan Penyebab Rendahnya Serapan Anggaran Kementerian

image-gnews
Pembahasan Pagu Anggaran Kementerian 2014 Dipercepat
Pembahasan Pagu Anggaran Kementerian 2014 Dipercepat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, pola penyerapan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga cenderung rendah. Menurut Sekretaris Jenderal Fitra Yenny Sucipto, hal itu merupakan imbas proses pencairan dana dari Kementerian Keuangan yang rumit.

“Adanya kekhawatiran yang berlebih dari aparatur terkait dengan penggunaan anggaran yang belum memiliki petunjuk teknis penggunaan anggaran, birokrasi yang rumit, proses perencanaan yang membutuhkan waktu panjang, serta (membuat) prosedur pencairan dana di Kementerian Keuangan yang rumit,” ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 24 Oktober 2017.

Baca: Berapa Anggaran Densus Antikorupsi? Banggar DPR: Nol Rupiah

Data Fitra menyebutkan salah satu kementerian yang merasakan ketidakefektifan penyerapan anggaran karena rumitnya prosedur pencairan dana adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kementerian ini menargetkan pencairan anggaran dapat mencapai 15 persen per bulan. Hal itu berarti keterlambatan per hari dapat mengurangi serapan 0,5 persen.

Kementerian PUPR sendiri tidak masuk 10 besar kementerian dengan serapan anggaran tertinggi. Padahal, menurut FITRA, serapan anggaran di kementerian ini berdampak langsung bagi belanja yang dirasakan masyarakat karena bersinggungan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun kementerian atau lembaga yang memiliki serapan anggaran paling besar adalah Mahkamah Agung, yang mencapai 20 persen. Yenny menjelaskan, penyebab besarnya serapan anggaran di lembaga ini adalah kebijakan yang dibuat MA dalam memonitor dan mengevaluasi serapan anggaran.

Bentuk kebijakan MA dalam mengatur anggaran tertuang dalam Surat Teguran bernomor 121/BUA/KU.01/VI/2011 untuk mengingatkan kuasa pengguna anggaran eselon I agar lebih memaksimalkan serapan anggaran. Tidak hanya itu, MA mengeluarkan Surat Teguran bernomor 151.a/BUA/Ku.01/07/2017 untuk memonitor dan mengevaluasi agar serapan anggaran yang tinggi lebih memperhatikan serapan anggaran untuk belanja modal.

Sedangkan 10 kementerian dan koordinator kementerian dengan serapan anggaran terendah, menurut data FITRA, rata-rata hanya mencapai 4,8 persen. Kesepuluh kementerian itu adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Pariwisata, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


FITRA Pertanyakan Sri Mulyani Mengenai Rangkap Jabatan 39 Pegawai Kemenkeu

11 Desember 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani  pada Jumat, 28 Juli 2023. TEMPO/Riri Rahayu
FITRA Pertanyakan Sri Mulyani Mengenai Rangkap Jabatan 39 Pegawai Kemenkeu

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran atau FITRA mempertanyakan Sri Mulyani Indrawati terkait puluhan staf Kemenkeu merangkap komisaris BUMN.


FITRA Dorong Tata Kelola Anggaran yang Baik di Papua

28 Februari 2021

 Ahmad Mizbah saat membuka webinar Seknas Fitra (NGO) bertajuk :
FITRA Dorong Tata Kelola Anggaran yang Baik di Papua

Local Budget Study diharapkan dapat menjadi panduan bagi Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat untuk memperbaiki tata kelola anggaran menjadi semakin baik.


Fitra : 60 Persen SBN Dikuasai Investor Asing

27 Maret 2019

Pegawai Kementerian Keuangan bisa menjadi teladan yang nyata dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Fitra : 60 Persen SBN Dikuasai Investor Asing

Salah satu catatan penting dari Fitra adalah surat berharga negara (SBN) yang 60 persennya dikuasai asing.


Bunga Utang Terus Meningkat, Pemerintah Diminta Waspada

26 Maret 2019

Petugas tengah menata tumpukan uang di cash center bank BNI Pusat, Jakarta, 16 September 2016. Kementerian Keuangan menunda penyaluran DAU (dana alokasi umum) tahun ini sebesar Rp19,4 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Bunga Utang Terus Meningkat, Pemerintah Diminta Waspada

Seknas Fitra meminta pemerintah untuk mewaspadai rasio pembayaran bunga utang yang terus meningkat.


FITRA Tolak Rencana Dana Desa Dipotong untuk Dana Kelurahan

23 Oktober 2018

Presiden Jokowi menyimak aspirasi dari para wali kota saat silaturahmi di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, 23 Juli 2018. Silaturahmi Presiden dengan para wali kota tersebut untuk menampung keluhan dan aspirasi di setiap daerah, di antaranya permintaan dana untuk kelurahan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
FITRA Tolak Rencana Dana Desa Dipotong untuk Dana Kelurahan

Divisi Advokasi FITRA mengatakan pemerintah perlu lebih cermat dalam menentukan sumber pembiayaan untuk dana kelurahan.


Fitra: Pemerintah Perlu Mengerem Utang

19 Agustus 2018

ilustrasi uang
Fitra: Pemerintah Perlu Mengerem Utang

Fitra menilai pemerintah perlu mengerem utang.


Begini Kondisi Terakhir Akibat Gempa Lombok

10 Agustus 2018

Seorang anak yang terluka akibat gempa bumi beristirahat bersama ibunya di tempat pengungsian di Lombok Utara, Kamis, 9 Agustus 2018. Empat hari setelah gempa bumi tersebut menewaskan ratusan warga dan melukai ribuan orang luka-luka. (AP Photo/Fauzy Chaniago)
Begini Kondisi Terakhir Akibat Gempa Lombok

Gempa Lombok mengakibatkan kondisi di Nusa Tenggara Barat kritis. Air bersih sulit didapat, tak ada toko yang buka.


Gubernur Aceh Ditangkap, FITRA: Korupsi Otsus Aceh Mirip Papua

6 Juli 2018

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, resmi memakai rompi tahanan setelah menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018. Dia sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan KPK. Setelah melakukan gelar perkara, KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka, yaitu Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Bupati Bener Meriah Ahmadi, serta dua pihak swasta bernama Hendri Yuzal dan Syaiful Bahri. TEMPO/Imam Sukamto
Gubernur Aceh Ditangkap, FITRA: Korupsi Otsus Aceh Mirip Papua

Menurut FITRA, dana otsus berpotensi digunakan untuk membiayai pelaksanaan dan pengamanan Pilkada.


Soal THR, Fitra Ingatkan Kapasitas Keuangan Daerah yang Rendah

25 Mei 2018

Sekjen FITRA, Yenny Sucipto. youtube.com
Soal THR, Fitra Ingatkan Kapasitas Keuangan Daerah yang Rendah

Sekretaris Jenderal Fitra Yenny Sucipto mempertanyakan keputusan pemerintah memberi THR dan gaji ke-13 kepada aparatur sipil negara sebesar Rp 35,7 t.