TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mendorong program satu juta rumah, PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) menargetkan bisa menyalurkan kredit untuk 666 ribu unit rumah tahun 2017. "Sekarang kami sudah mencapai 466 ribu unit dengan nilai Rp 50,94 triliun," ujar Direktur Utama BTN Maryono di Menara BTN, Jakarta Pusat, Senin, 23 Oktober 2017.
Maryono menjelaskan, realisasi tersebut terdiri atas penyaluran kredit subsidi untuk 319.789 unit rumah senilai Rp 22,2 triliun. Sedangkan untuk nonsubsidi sebanyak 146.452 unit dengan nilai Rp 28,74 triliun.
Baca: BTN Targetkan Rp 5 Triliun KPR Baru dalam IPEX 2017
Secara keseluruhan, BTN menyalurkan kredit untuk 1,53 juta unit rumah atau setara Rp 167,86 triliun pada September 2017. Dengan pencapaian pada kuartal tiga 2017 ini, realisasi program satu juta rumah telah mencapai 70 persen dari target. “Kami optimistis akan mencapai target realisasi program satu juta rumah tersebut pada akhir tahun nanti,” kata Maryono.
Sebelumnya, BTN juga menargetkan total pembiayaan kredit mikro perumahan yang ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan penghasilan tidak tetap mencapai Rp 150 miliar sepanjang tahun ini. Perseroan menargetkan kredit khusus untuk pekerja informal dengan rentang gaji Rp 1,2 juta- Rp 2,6 juta per bulan ini bisa membiayai 3.000 unit senilai Rp 150 miliar.
Kredit mikro ini merupakan pembiayaan yang berbeda dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Perbedaannya, FLPP ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan penghasilan tetap atau pekerja formal, yang memiliki rentang penghasilan Rp 1,2 juta-Rp 4 juta.