TEMPO,CO. Jakarta - FemaleDev merilis data survei yang dilakukan Fortune 500. Dalam survei tersebut disebutkan hanya sekitar 4 persen perempuan yang menjadi pemimpin di perusahaan terkemuka pada 2017.
Dalam siaran pers FemaleDev, Sabtu, 21 Oktober 2017, dikatakan jumlah tersebut lebih sedikit lagi di perusahaan teknologi.
Simak: Perempuan Memimpin Terbentur Soal Gender?
Padahal data hasil survei yang dilakukan lembaga Accenture pada 2017 menunjukkan dalam kurun waktu lima tahun dalam perjalanan karier seorang wanita yang menjadi manajer adalah ahli di bidang sains, teknologi, mesin, dan matematika.
Untuk menjawab ketimpangan tersebut, FemaleDev sering mengadakan diskusi dengan mengundang perempuan yang ahli di bidangnya sebagai pembicara, terutama di bidang teknologi.
Adapun tujuan kegiatan tersebut, selain meningkatkan kapasitas perempuan, ialah mematahkan stereotipe yang menyebut teknologi bukan dunia perempuan.
"Dengan masuknya porsi wanita yang lebih besar, diharapkan dunia teknologi lebih berkembang dan muncul bakat yang lebih beragam," demikian kutipan di siaran pers tersebut.
Adapun salah satu pembicara perempuan di acara diskusi FemaleDev yang diadakan hari ini di Menara by Kibar di Cikini, Jakarta Pusat, adalah Manajer GDG Jakarta Putri Izzati, SVP Business Intelligence Go-Jek Crystal Widjaja, dan Chief Operation Officer UnLtd Indonesia Dian Wulandari.
M. JULNIS FIRMANSYAH