TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan keuangan dari Sun Life Financial, Shierly Ge memberi tip bagi para karyawan pemula yang ingin berinvestasi dengan aman. Bahkan, kata Shierly, karyawan dengan gaji Rp 5 juta per bulan pun bisa melakukannya. Ia hanya perlu menyisihkan 10-15 persen dana dari total penghasilannya untuk investasi.
“Instrumennya bisa apa saja, terutama instrumen yang bisa mengalahkan inflasi. Bisa reksa dana atau saham,” ujar Shierly, Jumat, 20 Oktober 2017, di Mal Kota Kasabanka, Jakarta Selatan.
Baca: Gaji Minim Ingin Berinvestasi, Begini Tipsnya
Menurut Shierly, biasanya kendala investasi yang terjadi pada karyawan berpendapatan Rp 5 juta adalah penentuan besaran persentase penyisihan uang. Jika disiplin menyisihkan minimal 10 persen dana, karyawan bukan tak mungkin tetap bisa mengambil program cicilan rumah atau mobil dengan jangka panjang. "Syaratnya porsi cicilannya tak lebih besar dari 35 persen dari gaji," tuturnya.
Sebagai gambaran, jika total penghasilan karyawan sebesar Rp 5 juta per bulan, maka perlu disisihkan Rp 500 ribu per bulan untuk investasi. Untuk cicilan rumah atau mobil, maksimum dana yang dialokasikan, kata Shierly, sebaiknya maksimum Rp 1, 75 juta. Sisanya, Rp 2,75 juta dapat digunakan untuk pengeluaran sehari-hari.
Dengan cicilan sebesar Rp 1,75 juta per bulan dan bunga sebesar 8,5 persen, menurut Shierly, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa didapat. Tenor pinjaman bisa beragam yaitu 15 tahun untuk rumah seharga 178 juta atau 20 tahun untuk rumah seharga Rp 202 juta.
Jika ditambah uang muka sebesar 30 persen, kata Shirley, maka bisa mendapatkan rumah atau apartemen seharga Rp 250 juta dengan pencicilan selama 15 tahun, atau 288 juta selama 20 tahun. “Sepengetahuan saya masih bisa dapat di daerah Cikarang, Tangerang (Maja), Cikupa, dan Bogor,” kata Shierly.
Sedangkan jika mengambil cicilan mobil sebesar Rp 1,75 juta per bulan, maka bisa dilakukan dengan masa cicilan 5 tahun dan bunga 4 persen. Dengan harga tersebut, maka dapat melakukan pinjaman untuk kredit kepemilikan mobil seharga Rp 86 juta. Jika ditambah DP 30 persen atau Rp 36 juta, maka bisa mendapatkan mobil seharga 122 juta.
Shierly mengatakan, untuk karyawan yang berpenghasilan 3-5 juta sebaiknya memilih instrumen investasi unit link. Menurut Shierly, instrumen tersebut dapat menjadi pilihan karena menggabungkan investasi dengan asuransi. Nasabah unit link membayar premi dalam dua porsi yaitu premi investasi dan premi perlindungan atau asuransi biasa.
“Apalagi jika keluarga hanya mengandalkan kepala keluarga sebagai sumber penghasilan (single income). Selain mendapatkan keuntungan investasi, jika ada kejadian tidak terduga, asuransi juga dapat melindungi,” kata Shierly.
RIANI SANUSI PUTRI | RR ARIYANI