TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap aktivitas vulkanis Gunung Agung di Bali tak mengganggu perhelatan Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) 2018. Acara IMF-WB direncanakan dihelat selama tujuh hari di Nusa Dua Bali, pada Oktober 2018.
Sri Mulyani menuturkan hingga saat ini pemerintah belum memiliki opsi, selain Bali yang ditetapkan oleh kepanitiaan di Washington DC, Amerika Serikat. "Semoga Gunung Agung tidak meletus, karena kemarin nampaknya sudah semakin menurun aktivitasnya," kata dia di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 19 Oktober 2017.
Annual Meeting IMF-World Bank merupakan pertemuan rutin tahunan yang akan dihadiri para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara. Ada 2.300 sesi rapat yang terdiri dari sesi pertemuan dengan IMF dan World Bank. Sedangkan, pertemuan para pemimpin lembaga keuangan akan dilakukan di luar forum resmi.
Baca: Mengintip Kiat Sukses Sri Mulyani dalam Karier dan Rumah Tangga
Pemerintah memperkirakan jumlah perputaran duit yang akan terjadi selama penyelenggaraan Annual Meeting IMF-World Bank mencapai USD 115 juta dolar. Jumlah tersebut salah satunya berasal dari sewa hotel dan belanja para peserta yang berjumlah 15 ribu orang.
"Dengan peserta 15 ribu orang, kali 7 hari di sana, kali USD 400 (sewa hotel) semalam itu, dengan spendingnya dikali itu mencapai USD 115 juta," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, di DPR, Kamis, 19 Oktober 2017.
Luhut juga mengatakan waktu penyelenggaraan pada Oktober sangat tepat karena pada bulan itu jumlah pengunjung hotel sedang menurun (low season). "Kami juga telah siapkan lima destinasi pariwisata untuk mereka (peserta). Dari situ kalau dihitung angkanya mungkin beberapa puluh juta dollar," kata dia.
Untuk acara Annual Meeting IMF-WB, panitia pelaksana berencana menganggarkan duit berjumlah lebih dari Rp 800 miliar. Dari jumlah tersebut, Luhut mengatakan, Rp 300 miliar akan digunakan untuk pembelian komputer, kursi dan perlengkapan kantor selama acara berlangsung. "Selesai acara, komputer dan kursi itu kami hibahkan ke sekolah di daerah-daerah," kata dia.
ROSSENO AJI NUGROHO