TEMPO.CO, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menyebutkan akan ada 17 perusahaan multifinance pada tahun depan yang akan turut menyalurkan kredit pembiayaan perumahan (KPR). Hal ini seiring dengan rencana pemerintah dan PT Sarana Multigriya Finansial akan membuka keran KPR seluas-luasnya bagi masyarakat, di antaranya dengan membuka potensi baru seperti melalui perusahaan multifinance selain dengan perbankan nasional, perbankan swasta serta bank pembangunan daerah.
Kepala Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Roes Januhersyah, menjelaskan, saat ini tengah dimulai proyek percontohan kepada 7 perusahaan multifinance. Lima dari perusahaan tersebut sudah aktif menyalurkan dan sisanya masih dalam tahap nota kesepahaman. Roes menyebut perusahaan yang telah terlibat aktif yakni MNC Finance, Batavia Finance, Verena Multifinance, CSUL Finance.
Baca: Ini Cara Pekerja Nonformal Ajukan KPR Bersubsidi
Sejauh ini ada 18 perusahaan multifinance yang tertarik menyalurkan KPR, tetapi masih perlu dipilah kembali oleh SMF. Adapun persyaratan bagi perusahaan multifinance untuk dapat menyalurkan pembiayaan KPR adalah standar pemeringkatan yang baik.
Tahun depan, kata Roes, pihaknya menargetkan total ada total 17 perusahaan yang berhasil digandeng SMF dengan tambahan baru 10 perusahaan. “Soal suku bunga memang saat ini ada ketentuannya 13 persen fix ,5 tahun. Kami rasa itu masih bisa dijangkau oleh masyarakat termasuk pembeli rumah pertama,” tuturnya, Selasa, 18 Oktober 2017.
Perusahaan multifinance membidik segmen masyarakat yang dibidik Multifinance merupakan masyarakat berpenghasilan tetap (fixed income). Namun ke depannya segmen masyarakat non fixed income juga menjadi fokus multifinance dengan tetap dibedakan dengan bidikan perbankan.
SMF semula menargetkan mampu menyalurkan pembiayaan senilai Rp 100 miliar kepada sejumlah perusahaan multifinance terkait, namun realisasinya hingga kini baru Rp 1,2 miliar. Angka ini masih jauh dari harapan yang diharapkan dapat dikejar pada tahun depan dengan semakin banyaknya multifinance yang bergabung.
Menurut Roes, kendala utama penyaluran yang dihadapi multifinance terkait KPR adalah persoalan edukasi dan membuka pasar kepada masyarakat, sehingga penyalurannya belum bisa berlari kencang. Selain itu akhir tahun ini pihaknya masih akan mengevaluasi kinerja penyaluran terkait risiko kredit macet yang ditimbulkan. “Tahun depan kami punya target penyaluran keseluruhan Rp 6,8 triliun. Kami alokasikan untuk yang paling banyak bisa menyerap pasar sekaligus peningkatan kapasitas multifinance."
Berdasarkan catatan SMF, perseroan secara akumulasi telah mengalirkan dana pasar modal ke penyalur Pembiayaan Perumahan sebesar Rp 32,64 triliun per 30 September lalu. Nilai tersebut terdiri dari penyaluran pinjaman sebesar Rp 24,48 triliun dan sekuritisasi Rp 8,15 triliun. Tahun ini SMF menargetkan bisa menyalurkan Rp 5,7 triliun untuk 128 ribu debitor perumahan dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 91.112 unit.