TEMPO.CO, Palembang—Sumatera Selatan mulai tancap gas dalam mengembangkan kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-api (KEK TAA) dan pelabuhan Samudera Tanjung Carat. Salah satu caranya dengan menggandeng pihak swasta yang bernama PT. Sriwijaya Tanjung Carat (STC).
Perusahaan tersebut telah melakukan perjanjian kerjasama usaha dengan PT. Sriwijaya Mandiri Sumsel (PT.SMS), sebagai perpanjangan tangan pemerintah provinsi Sumsel. Direktur Utama PT. SMS, IGB Surya Negara menjelaskan semakin optimistis dapat menuntaskan pekerjaannya karena juga telah mendapatkan sumber pendanaan dari Belanda dan swasta lainnya.
“Tahap awal kami menyiapkan temporary facility,” kata Surya Negara, Rabu, 18 Oktober 2017.
Menurut Surya Negara sebagai BUMD pengelola KEK TAA pihaknya tentu tidak memiliki dana yang cukup besar untuk melakukan pembebasan lahan secara keseluruhan, sehingga dilakukan kerjasama usaha dengan PT. Sriwijaya Tanjung Carat sebagai pemrakarsa.
Sebagai gambaran hingga hari ini baru 66,13 hektar lahan yang berhasil dibebaskan dari total 217 hektar. Selain itu mega proyek ini, kata Surya, akan menghabiskan dana tidak kurang dari USD 3,5 milyar. Dana itu bersumber dari Swasta dan pemerintah.
Sementara itu, Chairman dan CEO PT. STC, Putera mengatakan telah bergerak sebelum berhasil memenangkan beauty contest secara terbuka yang diadakan oleh pihak PT. SMS. Langkah tersebut dapat mempermudah langkah perseroan melakukan pekerjaan yang lebih berat lagi.
Salah satu pekerjaan yang mereka tunggu adalah proses penerbitan amdal perpaduan antara KEK TAA dan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat. Ia berharap November 2017 amdal sudah selesai.
Selanjutnya di penghujung tahun ini juga pihaknya mulai melakukan pembersihan area untuk daerah pertama KEK TAA. Targetnya pada pertengahan tahun depan land clearing akan selesai.
Sebagai pengembang, PT STC akan membangun sejumlah sarana prasana pendukung baik di KEK Tanjung Api-api maupun palabuhan samudera Tanjung Carat. Infrastruktur utama yang akan disiapkan meliputi jalan, lampu, pagar, kamera, fasilitas umum dan juga kamera pengintai. "Sudah ada komitemen dari perusahaan besar seperti PT. Indorama, PT. DEX untuk masuk kesana,” katanya.
Secara terpisah Gubernur Alex Noerdin mengatakan, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TAA dan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat merupakan salah satu impian masyarakat Sumsel sejak lama. Kawasan yang berada di kabupaten Banyuasin tersebut nantinya akan berkembang menjadi kawasan dengan tingkat perputaran uang yang tinggi.
Selain akan menjadi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Sumsel, kawasan itu juga akan memicu pertumbuhan ekonomi regional Sumatera. “Kenapa kami gandeng swasta karena mereka punya uang,” kata Alex menanggapi tentang Kawasan Ekonomi Khusus.
PARLIZA HENDRAWAN