Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

INDEF: Kemiskinan Jadi Tantangan 3 Tahun Jokowi-JK

Reporter

Editor

image-gnews
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum memimpin rapat terbatas tentang perkembangan implementasi program pengentasan kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, 25 Juli 2017. Presiden meminta agar program tersebut menjangkau 40 persen penduduk lapisan terbawah. ANTARA/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum memimpin rapat terbatas tentang perkembangan implementasi program pengentasan kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, 25 Juli 2017. Presiden meminta agar program tersebut menjangkau 40 persen penduduk lapisan terbawah. ANTARA/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan kemiskinan masih menjadi tantangan bagi pemerintahan 3 tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Enny menyatakan kemiskinan disebabkan oleh beragam faktor. Salah satunya karena kesulitan akses terhadap pekerjaan. "Untuk itu pemerintah harus lebih memperhatikan penyediaan lapangan kerja," kata dia di Warung Daun Cikini, Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2017.

Dia mengapresiasi langkah pemerintah yang mulai berfokus menata sumber daya manusia melalui program pendidikan vokasi. Namun dia mengingatkan agar program itu dijalankan dengan menggandeng industri sebagai penerima tenaga kerja.

Direktur Program Indef, Berly Martawardaya, mengatakan peningkatan sektor manufaktur menjadi cara yang paling ampuh di Asia untuk menghentikan kemiskinan. "Selama ini sektor jasa yang banyak berkembang di Indonesia," kata dia.

Berly menuturkan, sektor manufaktur mampu menyerap lebih banyak lapangan kerja dibandingkan sektor jasa. Selain itu, pekerjaan yang didapatkan memberikan nilai tambah. Terlebih saat ini terdapat sekitar 60 persen masyarakat Indonesia yang hanya lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki mencatat angka kemiskinan selama tiga tahun kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kala sudah menurun. Per Maret 2017, terdapat 27,77 juta penduduk miskin atau 10,64 persen dari total penduduk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Angkanya menurun 0,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Meski turunnya kecil, tapi angka ini tentu tidak bisa diabaikan jika melihat keadaan ekonomi global," kata Teten di kantornya, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017.

Teten mengatakan angka pengangguran selama 3 tahun Jokowi-JK juga menurun. Tingkat pengangguran hingga Februari 2017 sebesar 5,33 persen atau 7,01 juta orang. Secara tahunan, angkanya turun 0,17 persen dari 5,5 persen pada Februari 2016.

VINDRY FLORENTIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apakah Pemerintah Telah Serius Memberantas Kemiskinan?

26 Januari 2011

Apakah Pemerintah Telah Serius Memberantas Kemiskinan?

Para pemuka agama bukanlah kelompok miskin yang terkena dampak lonjakan harga pangan, sehingga pemerintah sebaiknya lebih serius bekerja keras memikirkan strategi yang tepat untuk menolong kelompok miskin ketimbang serius membela diri dari tuduhan kebohongan yang dilontarkan para pemuka agama.


Kemiskinan Struktural dan Bantuan Hukum

27 September 2010

Kemiskinan Struktural dan Bantuan Hukum

Ini potret kelabu kondisi segelintir kaum papa.