TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan mengekspor 140 ribu ton beras ke Malaysia pada akhir bulan ini. "Malaysia itu kebutuhan berasnya impornya 700 ribu ton per tahun. Kalau 20 persen artinya sebesar 140 ribu ton per tahun yang harus diekspor Indonesia," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, Ahad, 15 Oktober 2017.
Rencananya, kata Agung, ekspor tersebut akan dilakukan pada 21 Oktober 2017 mendatang. Untuk memenuhi kuota ekspor, sudah mulai dilakukan penanaman padi di beberapa lokasi khusus, di antaranya adalah Kalimantan Barat dengan luas lahan 30 ribu hektare.
Baca: Surplus 300 Ribu Ton Beras Kalbar akan Diekspor ke Malaysia
Agung menjelaskan, panen di Kalimantan Barat sukses membuat produksi beras surplus 300 ribu ton. Dengan begitu, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kuota ekspor tersebut.
Sebelumnya Indonesia belum pernah mengekspor beras dengan kuota besar. Program ini merupakan pertama kalinya Indonesia memenuhi kebutuhan beras impor negara Jiran tersebut.
Lebih jauh Agung salah satu faktor pendorong yang memungkinkan Indonesia bisa mengekspor beras ke Malaysia itu adalah kualitas komoditas yang masuk kategori premium. "Dan lebih baik dari beras Vietnam dan Thailand," ucapnya. "Saat ini sedang masuk tahap negosiasi harga, tapi gak akan sulit, lah."
Salah satu cara yang dilakukan Kementerian Pertanian agar harga beras ekspor bersaing dengan negara lain, menurut Agung, yaitu dengan memberi insentif bantuan dan memfasilitasi petani yang akan melakukan ekspor. "Agar daya saing tinggi," katanya.