TEMPO.CO, Jakarta - Bank Commonwealth berencana merevitalisasi semua kantor cabangnya menjadi kantor berbasis layanan digital pada 2020. Direktur Retail Banking Bank Commonwealth Rustini Dewi menyatakan setidaknya untuk tahun ini akan ditambah 2-3 kantor cabang yang direvitalisasi menjadi berbasis digital branch.
Sejalan dengan ini, investasi untuk bidang teknologi informasi dipastikan bertambah. Namun nilainya tak disebut perseroan.
"Anggaran untuk sektor IT kami bertambah karena kami harus mengadakan sejumlah peralatan yang menunjang layanan digital seperti ini," ujar Rustini pada Kamis sore, 12 Oktober 2017.
Baca: Bank Commonwealth Luncurkan Sistem Buka Rekening 10 Menit
Rustini mengatakan digitalisasi layanan bank dapat membuat operasional perseroan sedikitnya 20 persen lebih efisien daripada sebelumnya. Efisiensi tidak hanya dirasakan Bank Commonwealt, tapi juga para nasabah.
Sementara itu, Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati menyampaikan pihaknya baru saja meresmikan pembukaan tiga digital branch yang diklaim mengusung sejumlah pengalaman perbankan berbeda bagi nasabah.
Beberapa keunikan yang dimaksud misalnya end-to-end account opening dalam sepuluh menit, self-service berbasis perbankan digital, dan transaksi paperless. Digital branch diluncurkan mengikuti pergeseran gaya hidup, di mana nasabah menuntut layanan bank secara digital.
Baca: Fitur Buka Rekening Digital Bank Commonwealth Pecahkan Rekor MURI
"Kunjungan ke cabang sering kali dinilai sebagai hal yang memakan waktu dan nasabah kerap harus antre panjang di cabang," tutur Lauren dalam kesempatan yang sama.
Transformasi layanan tersebut bertujuan mendukung nasabah Bank Commonwealth memenuhi kebutuhan finansialnya lebih baik melalui perbankan digital yang bisa diakses melalui telepon seluler.
Total cabang Bank Commonwealth sekarang 52 unit, tersebar terutama di kota besar di Indonesia. Sedangkan total digital branch ada 3, yang tersebar di Jakarta.