TEMPO.CO, Jakarta - Pada Jumat, 13 Oktober 2017, pukul 15.15 WIB terpantau sudah 9.775 orang yang berpartisipasi menandatangani petisi online di laman Change.org yang digagas Masyarakat Balikpapan Mendukung Jasa Angkutan Online.
Pada keterangannya, petisi tersebut akan dikirimkan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, dan Dinas Perhubungan Kalimantan Timur dan Dinas Perhubungan Balikpapan.
Sejumlah warga yang menandatangani juga memberikan alasan kenapa mereka mendukung petisi tersebut.
Baca: Pemerintah Jabar Sepakat Larang Angkutan Online Beroperasi
"Memudahkan kami untuk pergi ke tempat yang kami tuju dengan mudah tanpa harus ada biaya tambahan, memudahkan kami juga di kala lapar dengan menggunakan go-food. Saya tidak setuju jika aplikasi transportasi online ditutup," kata Meylinda.
Go-food adalah layanan membelikan dan mengantarkan makanan dari Go-Jek. Dengan aplikasi itu warga tinggal pesan minta dibelikan makanan yang diinginkan, segera dicarikan dan dibelikan oleh driver Go-Jek, dan diantarkan sampai rumah.
Karena itu para penjual makanan dan pedagang yang berbisnis juga menyatakan sangat terbantu oleh transportasi online.
Baca: Angkutan Online Dilarang di Bandung, Warganet Bikin Petisi
Ari Kumis, misalnya, pemilik warung makan di Jalan Soekarno-Hatta Km 6, menceritakan separuh pelanggannya ia tidak pernah tahu siapa, kecuali para pengemudi ojek online yang membelikan pesanan mereka.
"Banyak yang suka bandeng bakar tanpa duri di sini. Para pengemudi Go-Jek itu yang bantu menaikkan omset saya," kata Ari.
Begitu juga dengan sejumlah penjual martabak di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta mulai dari Km 2,5. Para pelanggan mereka tidak lagi warga yang baru pulang kerja, tapi juga warga yang sudah tiba di rumah atau malah tidak kemana-mana. Mereka membeli martabak Rizky melalui layanan Go-Food yang ada pada angkutan online Go-Jek.
Petisi juga dilakukan warganet untuk menolak pelarangan angkutan online di Bandung. Sampai Jumat, 13 Oktober 2017, pukul 15.15, jumlah penanda tangan 6.668 orang.
ANTARA