TEMPO,CO. Jakarta - Perusahaan pegadaian dan pinjaman usaha berbasis aplikasi Pinjam.co.id menargetkan untuk memperluas jaringannya ke luar DKI Jakarta tahun depan. "Kita rencananya tiga sampai lima provinsi, tapi belum bisa kami sebutkan mana saja," kata CEO Pinjam Teguh Ariwibowo di daerah Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Oktober 2017.
Simak: Targetkan Tambahan 1000 Nasabah, Pinjam.co.id Gandeng Columbia
Saat ini, perusahaan gadai online itu belum bisa melakukan ekspansinya lantaran terganjal perizinan. Izin gadai yang dimiliki perusahaannya, kata Teguh, baru di DKI Jakarta. Saat ini mereka tengah berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan perihal ekspansinya itu.
Dia mempertimbangkan dua konsep, yakni mengajukan perizinan untuk daerah-daerah yang menjadi sasaran, atau menerapkan konsep peer to peer lending. Yang terpenting, dia menginginkan pengembangan itu sesuai aturan. "Jadi enggak karena kita berbasis teknologi lantas kami hajar terus dan tabrak-tabrak," ujar dia.
Teguh menyebutkan ada beberapa pesaing bisnisnya antara lain pegadaian konvensional dan perbankan yang berfokus di usaha mikro. Selain itu juga perusahaan teknologi finansial lain yang modelnya bermacam-macam seperti jasa pinjaman usaha, pinjaman pelajar, hingga peer to peer.
Adapun strategi yang bakal dia terapkan, kata dia, misalnya dengan menyasar segmen berbeda dengan para pesaingnya. Dia menargetkan pasar anak muda berusia 25 tahun hingga 40 tahun. Selain itu dia berusaha menekan fixed cost perusahaan serendah-rendahnya dengan melakukan kolaborasi sebanyak-banyaknya.
Dengan begitu dia berkata bisa memberikan manfaat bagi nasabah. "Misalnya gadai emas kami yang tinggi. Sekarang taksirannya sekitar 94 hingga 96 persen, sebelumnya 90 hingga 92 persen," ujarnya.
Menurut dia, bila dia mengikuti model pegadaian yang ada, modal yang dibutuhkan sangatlah besar. Sebab, pegadaian kini memiliki ribuan outlet, sementara dia memperhitungkan untuk membikin satu outlet saja perusahaan perlu merogoh kocek ratusan juta rupiah.
"Kita bisa sasar dengan kemitraan. Misalkan dengan Columbia 300 titik, dengan kantor pos bisa ribuan titik, serta dengan toko dan mitra retail bisa seribu sampai sepuluh ribu lokasi" kata dia.
Strategi berikutnya adalah dengan mempergencar inovasi. Dia mengatakan perusahaannya terus berupaya untuk semakin dekat dengan nasabahnya. Sehingga, nasabahnya tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga untuk bisa memperoleh dana cepat. Tahun depan, ujarnya, bisnis rintisannya ditargetkan merilis layanan lending platform anyar.
Saat ini bisnis rintisannya itu menyediakan dua layanan, yakni pegadaian dan pinjaman usaha berbasis aplikasi. Barang yang kerap digadaikan, kata Teguh adalah emas, barang elektronik, dan kendaraan bermotor.
"Inovasi kami adalah dengan hanya berbekal surat-surat kendaraan, nasabah bisa mendapatkan pinjaman sampai ratusan juta," kata dia. Namun dia mengatakan para nasabah yang belum dapat akses pembiayaan, mulai dari Rp 300 ribu, bakal jadi prioritas.
Teguh juga tengah berupaya mendapatkan suntikan dana segar untuk mengembangkan bisnisnya. Dia berujar saat ini perusahaan disokong oleh seorang investor dalam negeri yang tidak disebut namanya. "Investasi bukan hanya soal dana, melainkan juga nilai tambah seperti jaringan, bantuan sumber daya manusia, dan bimbingan bisnis," tuturnya.
Sejak diluncurkan Desember 2015 lalu, perusahaan rintisan itu tercatat memiliki 30 ribu anggota dan telah menyalurkan pinjaman pada dua ribu nasabah hingga akhir 2016. Adapun proporsi nasabah pinjam.co.id adalah 70 persen adalah yang memanfaatkan layanan gadai dan 30 persen untuk pinjaman usaha. Tahun ini, Teguh menargetkan penyaluran nasabah sebanyak 6000 nasabah, dengan pertumbuhan usaha sebesar 20 hingga 30 persen per bulan.
CAESAR AKBAR