TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada memperkirakan potensi nilai tukar rupiah untuk dapat bergerak positif bakal sulit terjadi hari ini. Menurut dia, masih variatifnya kondisi global dan minimnya sentimen positif dari dalam negeri dapat berimbas pada kembali melemahnya laju nilai tukar rupiah.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.532 dan resisten Rp 13.484 per dolar AS," kata Reza Priyambada, Kamis, 12 Oktober 2017.
Baca: Sri Mulyani Ingin Redenominasi Rupiah Mulai Dirancang Tahun Ini
Reza menilai perlu tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah. Dalam situs resmi Bank Indonesia tercatat kurs tengah rupiah Rp 13.509 terhadap dolar AS pada 11 Oktober 2017.
Kembali melemahnya rupiah, menurut Reza, seiring dengan lesunya kurs dolar AS akibat sentimen yang timul setelah draf rancangan reformasi perpajakan AS diajukan. Sedangkan kenaikan nilai tukar Euro mulai terbatas seiring akan diadakannya perundingan antara pemerintahan Spanyol dan pihak Catalonia.
Padahal sebelumnya, kata Reza, ada indikasi Catalonia yang berniat merdeka dari Spanyol dan dibarengi dengan rilis kenaikan data-data Jerman cukup mengangkat nilai tukar EUR. "Minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat nilai tukar rupiah melemah terombang-ambing sentimen global," tuturnya.