TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) mendistribusikan tiga bahan pokok ke Kabupaten Puncak Jaya, Papua, untuk menurunkan harganya hingga 25 persen. Upaya itu dinilai tak akan mengganggu keuangan perusahaan.
Direktur Utama PT PPI Agus Andiyani mengatakan perusahaan tetap mengambil untung. "Ini komersial, tapi terukur," katanya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2017. Namun Agus enggan menyebutkan jumlah pengeluaran dan keuntungan dari program tersebut.
Simak: Jokowi Terapkan BBM Satu Harga di Papua
Tahun ini, PPI menargetkan laba Rp 72 miliar dan pendapatan Rp 1,7 triliun. Realisasi keduanya hingga semester pertama baru mencapai 50 persen.
PT PPI mendistribusikan tiga bahan pokok, yaitu gula, minyak, dan tepung. Perusahaan menargetkan bisa menurunkan harga ketiganya hingga 25 persen dari harga saat ini.
Saat ini, harga gula di Puncak Jaya berkisar Rp 29 ribu per kilogram. Sedangkan minyak goreng mencapai Rp 31 ribu per liter dan tepung Rp 24 ribu per kg. "Harga itu fluktuatif, tergantung pasokan di sana. Kalau supply sedikit, harganya semakin naik," ujarnya.
Dengan program PPI, harga gula diperkirakan bisa turun hingga Rp 21.750 per kg, minyak goreng Rp 23.250 per liter, dan tepung terigu Rp 18 ribu per kg.
PPI mencari rute pengiriman yang lebih murah untuk menekan harga. Barang biasanya dikirim dari Surabaya ke Jayapura lewat laut, kemudian dilanjutkan dengan pesawat kargo ke Puncak Jaya. Namun kini PPI mengirim barang dari Surabaya ke Timika lewat laut. Kemudian disambung ke Wamena menggunakan pesawat dan ke Puncak Jaya lewat darat.
Selain itu, PPI mencari efisiensi melalui supply chain. PPI menghindari penyimpanan barang di gudang untuk menekan biaya. Karena itu, PPI berkoordinasi dengan PT Pelni dan bandar udara untuk mencocokkan kedatangan armada sehingga barang bisa langsung dikirim.
Agus menuturkan penurunan harga ini merupakan penugasan langsung Menteri BUMN Rini Soemarno. Rini pernah mengunjungi Puncak Jaya, Papua, dan menerima keluhan dari masyarakat di sana mengenai mahalnya harga ketiga sembako tersebut.
VINDRY FLORENTIN