TEMPO.CO, Jakarta -PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta mencatat jumlah pengguna tol di ruas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road yang telah menggunakan uang elektronik dalam transaksi non tunai mencapai 73 persen. "Kami optimistis bisa 100 persen hingga akhir bulan ini," kata Direktur Utama PT. Ricky Distawardhana di kantornya, Jatiasih, Bekasi, Selasa, 10 Oktober 2017.
Sesuai peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16/PRT/M/2017, bahwa transaksi di tol secara nontunai harus bisa 60 persen pada bulan September, sedangkan 100 persen hingga akhir Oktober. "Bahkan ada ruas dan gerbang kami sudah 80 persen," kata dia.
Ia menjelaskan, jumlah lalu lintas kendaraan setiap hari di Tol JORR mencapai 450 ribu, lima persen diantaranya merupakan kendaraan golongan II-V atau kendaraan besar. Dari seluruh kendaraan tersebut, mayoritas yang belum melakukan transaksi nontunai ialah kendaraan besar di atas golongan II. "Golongan I sebagian besar sudah beralih ke nontunai," kata dia.
Sebetulnya, kata dia, dari seluruh gerbang tol yang dikelola perusahaan sudah bisa melayani transaksi nontunai. Namun, untuk mengantisipasi yang belum memiliki uang elektronik, masih ditempatkan petugas untuk melayani transaksi reguler. "Kami genjot sosialisasi agar target tercapai," kata dia.
Data dari PT. JLJ jumlah gerbang yang berada di Tol JORR mencapai 38 titik, dengan jumlah gardu mencapai 163. Gardu Tol Otomatis yang sudah terpasang sebanyak 69 gardu, sedangkan semi otomatis mencapai 88, dan gardu multi golongan enam unit. "Semi otomatis adalah transisi ke otomatis sampai akhir bulan ini," kata dia.
Direktur Teknik dan Operasional PT. JLJ Satria Ganefanto mengatakan, sosialisasi penggunaan uang elektronik sudah dilakukan sejak Juli 2017 lalu. Sampai saat ini, kata dia, pihaknya masih terus melakukan sosialisasi agar pengguna tol segera beralih dari tunai ke nontunai. "Sosialisasi melalui spanduk-spanduk di tol maupun gardu," kata dia.
ADI WARSONO