TEMPO.CO, Jakarta - PT PP Properti Tbk. (PPRO) bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) membangun proyek transit oriented development (TOD) di Stasiun Juanda dan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Acara tersebut dihadiri dan diresmikan oleh Menteri BUMN Rini S. Soemarno, Menteri PUPR Basoeki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta didampingi oleh Direktur Utama PP Properti Tumiyana, dan Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro.
TOD Juanda terdiri atas dua menara yang bisa menampung 627 unit hunian di atas lahan seluas 5.903 m2. Proyek ini akan menelan investasi Rp 300 miliar.
Baca: Perumnas Garap Proyek TOD di 3 Stasiun, Mana Saja?
Proyek TOD Juanda ini memiliki komposisi hunian Rusunami yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 171 unit dengan luas per unit 32 m2 dan harga jual Rp 7 juta per m2 atau Rp 224 juta per unit.
Hunian untuk masyarakat berpenghasioan rendah di TOD Juanda memiliki rasio 36 persen terhadap total semi gross area pengembangan. Di lokasi ini juga akan dikembangkan apartemen sederhana milik (anami) dan area komersial.
TOD Juanda dilengkapi dengan fasilitas swimming pool & gym, commercial area, pedestrian elevated walk-way, jembatan menuju parkiran, gedung parkir, Jakarta Raiway Center, stasiun Juanda dan shuttle bus drop off Kantor KAI yang menyatu dengan hunian TOD Juanda.
Baca: Perumnas: Beli Hunian di TOD Capai 115 Persen
Selain terintegrasi dengan moda transportasi massal, termasuk kereta api dan Transjakarta, proyek hunian TOD Juanda juga memberikan nilai tambah karenaterhubung dengan fasilitas publik antara lain pusat pendidikan, bisnis, perbankan pusat pemerintahan dan rumah sakit.
"Konsep hunian TOD Juanda dan Tanah Abang ini diharapkan dapat mempermudah mobilsasi masyarakat dalam beraktifitas sehari-hari. Pembangunan ini dapat membuat biaya transportasi penghuni TOD tersebut menjadi lebih efisien karena terintegrasi langsung dengan moda transportasi massal kereta api," ujar Direktur Utama PT PP Properti, Tumiyana.
Konsep TOD saat ini sedang dikembangkan Pemerintah sebagai upaya interkoneksi dan integrasi antar moda transportasi yang sedang dibangun di stasiun dan halte di Jakarta. Hunian TOD dalam lima tahun ke depan diharapkan dapat menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di daerah Jabodetabek.