INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membuka secara resmi kegiatan Indonesia-Middle East Annual Gathering on Economy (IMAGE) 2017 di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Senin, 9 Oktober 2017. Kegiatan ini merupakan program tahunan Direktorat Timur Tengah, Kementerian Luar Negeri RI yang tahun ini diselenggarakan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Datangnya para kerabat bisnis dari Timur Tengah ini membawa misi silaturahim secara informal, sekaligus pertemuan formal yang membicarakan bisnis,” kata Aher, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat ini.
Menurut dia, sebelum pertemuan ini sudah ada pertemuan informal seperti Jabar -Khartoum, Sudan, dan juga pertemuan Jabar- Souss Massa, Maroko, yang akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Sister Province bulan depan di Maroko.
Khusus pada pertemuan IMAGE 2017, kata Aher, akan dibahas berbagai hal, di antaranya peluang bisnis bagi para investor Timur Tengah di Jawa Barat dan peluang bisnis bagi investor dalam negeri di sejumlah negara di Timur Tengah. Sebanyak 52 pengusaha dari berbagai negara di Timur Tengah berpartisipasi pada kegiatan ini. Mereka berlatar belakang business line yang berbeda seperti consumer goods, makanan, perdagangan umum, fashion, furniture, perhotelan, konstruksi, hingga bahan bangunan. Mereka berasal dari antara lain Kuwait, Lebanon, Mesir, Irak, Yordania, Saudi Arabia, Qatar, Emirates Arab, Maroko, dan Sudan.
Aher berharap kegiatan IMAGE 2017 dapat memberikan sumbangsih yang konkret dan berarti bagi pembangunan ekonomi di Provinsi Jawa Barat. "Kegiatan IMAGE diharapkan dapat memfasilitasi terwujudnya kesepakatan-kesepakatan bisnis yang saling menguntungkan antara Jawa Barat dan negara-negara Timur Tengah," kata Aher.
Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Sunarko mengatakan terselenggaranya kegiatan ini merupakan bukti bahwa Kementerian Luar Negeri RI aktif mengoptimalkan fungsinya sebagai lembaga yang menjembatani kepentingan antar-negara.
Adapun tujuan kegiatan IMAGE 2017 adalah untuk mengaktifkan kerja sama sektor unggulan Jawa Barat, dengan negara Timur Tengah. Diharapkan, ke depannya akan terselenggara one-on-one bussines meeting untuk menyusun plan of action yang akan dilangsungkan. "Kami berharap kegiatan bisnis di Indonesia, Jawa Barat khususnya, bisa merambah ke wilayah Timur Tengah seluas-luasnya," ucapnya.
Staf Ahli Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri RI Ridwan Hassan mengatakan Kementerian Luar Negeri RI berterimakasih atas kesediaan Jawa Barat dalam penyelenggaraan kegiatan IMAGE 2017. Menurut Hassan, penyelenggaraan IMAGE 2017 merupakan bagian dari upaya diplomasi ekonomi yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri dalam menjembatani keinginan daerah untuk mencari berbagai peluang kerja sama ekonomi dengan berbagai pihak di luar negeri. "Provinsi Jawa Barat sebagai daerah tujuan utama rekan- rekan bisnis Timur Tengah. Kehadiran mereka di Jawa barat bukan tanpa sebab, keramah tamahan yang luar biasa, sikap menghargai tamu, sejalan dengan karakter masyarakat Timur Tengah, satu sikap yang sama, yang positif antara dua bangsa ini," ujarnya.
Hassan menyebut Jawa Barat merupakan provinsi terpenting di Indonesia, tidak cuma memiliki kedekatan geografis dengan Ibu Kota Jakarta, Jawa Barat juga menyumbang 20 persen terhadap ekonomi nasional, dengan jumlah penduduk yang juga mendekati angka 20 persen dari jumlah penduduk nasional. "Jawa Barat merupakan pusat industri manufaktur, pertanian, pariwisata, dan berbagai macam sektor lagi. Tidak akan cukup dengan kata- kata saya dan Pak Gubernur, ini harus diraih peluang bisnisnya," kata Hassan pada para calon investor.
Hadir pada kegiatan tersebut sejumlah duta besar negara Timur Tengah di Jakarta dan duta besar RI di negara-negara Timur Tengah, serta para pengusaha dari Timur Tengah. Pada prosesi pembukaan ini, ada yang unik, yakni Gubernur Jabar dan para delegasi Timur Tengah mengenakan iket khas Sunda sebagai simbol penerimaan dan persahabatan. (*)